Dame menangkup wajah Pev dengan kedua tangannya, ia menarik perempuan itu untuk mendekat. Perempuan itu memberikan reaksi yang Dame inginkan, menutup matanya dan bersiap untuk merasakan bibir Dame yang selalu ia rindukan. Tapi Pev kemudian tersadar, sebelum bibir Dame benar-benar menyentuh miliknya. "I love you. And I'm so sorry.." Lelaki itu sibuk berpikir kemungkinan bahwa Pev memang tak ingin melanjutkan hubungan mereka. Skenario terburuk bermunculan dengan cepat. "Maaf sudah meragukanmu, dan masa depan kita nanti." lanjut Pev yang kemudian menghambur kepelukan Dame. Untuk supersekian detik, mereka tahu bahwa takdir memang punya cara sendiri untuk mempertemukan seseorang. --- Parivahan Sarathi, 25 tahun. Beauty Vlogger yang percaya bahwa cinta itu adalah reaksi yang harusnya bisa dikontrol oleh Manusia. Dan jatuh cinta jelas bukan prioritas baginya. Tapi bagaimana jika seorang Dame Darimangabat membuat teori sederhana itu pupus begitu saja? Politikus muda yang berhasil membuat Pev kehilangan jati dirinya, bahkan kesadaran cewek itu tentang cinta. She knows that she is falling. But she won't admit that. No she won't. --- A story by MW.All Rights Reserved
1 part