Perfect Boyfriend
  • Reads 86
  • Votes 18
  • Parts 3
  • Reads 86
  • Votes 18
  • Parts 3
Ongoing, First published Jun 25, 2018
Punya cowok ganteng, bertalenta, pintar dan kalem, pasti itu dalam dunia mimpi ataupun novel pastinya. Terkecuali untuk seorang gadis bernama Sisikirana Natalia Ardiyanti, si gadis biasa yang sangat beruntung memiliki pacar dalam fisik sempurna.

Namun siapa sangka dalam definisi sempurna, sosok pacarnya malah di takuti oleh Kira. Bagi semua orang Jaevan Arsa Arkananta itu pria kalem, baik dan tidak sombong, tapi bagi Kira, Jaevan itu tidak bisa ditebak. 

Kira mulai tidak nyaman dan takut akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungannya lagi dengan Jaevan. Tentu saja, Jaevan menentang keras itu. 














copyright© 2018
All Rights Reserved
Sign up to add Perfect Boyfriend to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
After Graduation cover
Kisah Tak Sempurna cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Kesayangan Bunda cover
Fiction -sungjake✔ cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
How To Be A Good Papa | Noren cover

Dosa Ku

65 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.