Bagi kinan, mencinta itu perihal sederhana, hanya dengan saling percaya dan tidak boleh saling meninggalkan ataupun ditinggalkan. Sementara bagi Air, mencinta itu perihal yang rumit, karena mencintai seorang kinanti maharani tak kan pernah sesederhana itu, selalu akan lebih rumit dari apapun. Entah Air yang membuatnya rumit atau memang takdir yang tidak pernah berpihak padanya. Ketika Air menemukan bahagia yang sebenarnya, Tuhan kembali menakdirkan, seolah berkata bahwa bahagia dunia hanyalah perihal yang fana.