SIMILIAR [END]
  • Reads 103,987
  • Votes 14,427
  • Parts 31
  • Reads 103,987
  • Votes 14,427
  • Parts 31
Complete, First published Jun 25, 2018
{LENGKAP} 

Kemiripan itu membawa Park Jihoon bertemu dengan dua hal yang ia benci. 

Cinta dan anak kecil. 

Tapi pertemuannya dengan Kang Daniel mengharuskan Jihoon memahami tentang keduanya. 

Haruskah? 

atau-

Bisakah?
All Rights Reserved
Sign up to add SIMILIAR [END] to your library and receive updates
or
#367wannaone
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
𝐒oerabaja, 1730 cover
After Graduation cover
not brothership |Gyuicky|Haobin|ZB1 cover
Kating || Hariboz✓ cover
I Miss You cover
Rafa [End💗] cover
CUTS - Jiwoong Centric ✅ cover
kakegurui rahasia ryota Suzui cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
Dear Brother [3Racha] ✔ cover

𝐒oerabaja, 1730

40 parts Ongoing

"Berlarilah sejauh mungkin Dhiajeng, karena jika aku menangkapmu, salah satu kakimu akan hilang untuk selamanya." *** Dhiajeng Pratistha, seorang siswi yang dipaksa mencintai sejarah tiba-tiba terlempar pada abad ke-17, di mana masa kolonialisme sedang membangun kejayaannya. Bagaikan jatuh tertimpa tangga, sosok yang berkuasa adalah Matthias von Herhardt, karakter novel dark romance yang baru saja dia tamatkan diperjalanan menuju Surabaya. Ini bukan hanya berkisah tentang Dhiajeng saja, melainkan sosok Gubernur-Jenderal yang hidup monoton. Kehidupan serba mewah, memiliki kekuasaan tertinggi, dan sempurna. Terbiasa mendapatkan apapun yang dia inginkan, Matthias merasa buruk ketika gadis pribumi yang derajatnya rendah tidak menghormatinya dengan baik. Segala cara pun Matthias lakukan untuk membuat Dhiajeng bersujud, menangis, sampai memohon. Langit biru di bumi hijau menjadi saksi bagaimana jungkir balik Dhiajeng yang berusaha melarikan diri dan begitu pula berubahnya dunia Matthias saat merasakan sesuatu yang mereka sebut cinta. "Bagaimana? Puas bermain kejar-kejaran denganku?" ejek Matthias tersenyum angkuh. *** Peringatan : romansa gelap, dewasa, mengandung adegan yang tidak patut dicontoh! Cry, or Better Yet, Beg. © Van Ji & Solche.