"Im going to Bandung to meet my girl's fam. Im so exited!" -Luke Hemmings. "SAHA MANEH?!" -Abel's daddy. "What were you doing? You're sweating." Ucapku saat merasakan tubuhnya yang lengket. "Why are you sweating?" Luke kembali bertanya. "I was ironing clothes." Jawabku. "Me either." Ucapnya sembari menghembuskan napas panjang. "Whose clothes?" "Mbah's and mine." Jawabnya dan kali ini dia membelai lembut kepalaku. "Wait, Luke?! How did you get here? I mean,, Bi Teti locked the door." "I use your pin hair." Ucapnya bersamaan dengan kaki kanannya yang bergerak untuk menekuk lututnya. "Oh, listen. You can sleep here but you have to go at three a.m because Bi Teti wakes up at four a.m." Luke hanya mengangguk dan kedua matanya mulai menutup dan detik itu juga aku sadar bahwa musik di handphoneku sudah mati. "Did you stop my music?" Aku bertanya lagi, dan dia kembali menjawab hanya dengan anggukan.