Cinta adalah sebuah rasa terindah anugerah dari Tuhan. Cinta tak dapat didefinisikan, cinta tak bisa dipegang, cinta juga tak dapat dilihat wujudnya. Namun cinta dapat dirasakan, bisa membuat kehidupan seseorang menjadi lebih berwarna. Tapi tidak untuk Rania, baginya "Love is Nothing." Cinta hanya penderitaan dan air mata. Cinta hanya akan membuat seseorang menjadi lemah. Cinta hanya akan meninggalkan luka dan penderitaan. Bertahun-tahun yang lalu dia pernah menjadi saksi bagaimana cinta telah membuat sang mama menjadi seseorang yang lemah. Cinta mama yang begitu besar kepada papa membuatnya terluka dan dikhianati. Hingga kemudian seseorang menyadarkannya bahwa cinta tak semenyeramkan seperti yang dia bayangkan. Bahwa cinta bukan hanya tentang air mata, luka dan kecewa. Bahwa seseorang membutuhkan cinta dalam hidupnya. Namun sayangnya seseorang itu juga tak percaya pada cinta, sama seperti Rania, dia juga membenci cinta. Pemuda dingin yang telah dikenal Rania sejak kecil, pemuda menyebalkan yang telah menjadi sahabat Rania semenjak kecil. Meskipun bersahabat sejak kecil tapi keduanya tak pernah menunjukkan rasa persahabatan mereka, malahan keduanya terkesan seperti bermusuhan. Pemuda dengan sifat pendiam dan misterius itu selalu membuat para gadis di luar sana ingin sekali berdekatan dengannya. Namun seperti batu, pemuda itu sama sekali tak menanggapi sikap para gadis yang tak henti memujanya. Dia tetap bertahan dengan sikap dinginnya itu. Mungkinkah dua hati yang sama-sama membenci cinta itu bisa bersatu dalam ikatan takdir? Akankah keduanya sama-sama bisa memahami bahwa cinta bukan hanya tentang luka, kecewa dan air mata? Atau mereka akan tetap pada keputusannya bahwa cinta hanya akan membuat manusia menjadi lemah dan sengsara?
6 parts