Dunia ini adalah gugus misi dan misteri. Demikian Saiful meyakini. Dan segala penderitaan, perjalanan serta ketidakmasuk akalan yang selama ini mengiringi hidupnya semakin menegaskan jati dirinya yang sesungguhnya.
Kemampuan aneh yang dia sembunyikan selama ini , rumah angker tempat para hantu yang menurutnya adalah penyebab keluarganya hancur bertahun-tahun lalu, sekolah dengan gerbang menuju dunia lain yang hanya bisa dia lihat, adalah serangkaian persinggahan yang harus ia tempuh untuk menuntaskan tugasnya. Meski dia sendiri tak tahu-tugas sebagai apa.
Hidup dengan Sang nenek selama bertahun-tahun menjadi pengasah kesabarannya dalam menghadapi keterbatasan ruang, mengatur srategi dan demikian teliti mengawasi kesempatan dan sang waktu.
Sunyi dan air mata seakan menjadi sahabat sejati baginya. Tanpa Ayah, tanpa Ibu, tanpa saudara, dan segala macam 'tanpa' yang menemaninya.
Di sekolahnya, Saiful menemukan banyak petunjuk, pertanyaan, dan kesempatan yang ia butuhkan. Di sana pula ia diajarkan tentang keteguhan, kegigihan dan ketulusan-Sebuah kombinasi yang melampaui segalanya.
Dia menjumpai perselisihan, diskriminasi, cinta dan kasih sayang yang menempanya sedemikian garang. Sehingga bocah itu memiliki segala kekuatan untuk menghadapi setiap kemungkinan dalam kehidupan dan perjuangan- Perjuangannya yang sesungguhnya.
Tapi ternyata 'kekecewaan' cukup lihai untuk menjatuhkannya ke dalam liang kepedihan. Hampir saja ia putus asa dan memilih menjadi sampah dunia. Hingga pada suatu malam peta hidupnya tergambar jelas. Ia mulai mengerti, untuk apa dirinya dilahirkan dan untuk apa seluruh air matanya dikeruhkan. Benar- benar dikeruhkan.
Anyelir Dayana sangat mencintai Biru Nevandra, namun sebaliknya.Biru terlihat tidak mencintainya, padahal hubungan mereka sudah berjalan selama enam tahun lamanya. Di dalam hubungan itu, terasa sangat membingungkan. Bahkan hanya Anyelir yang berusaha untuk membuat hubungan mereka normal seperti pasangan lainnya.
Sampai pada akhirnya Anyelir memyerah, dia ingin memutuskan hubungan yang membingungkan itu, dan meminta maaf pada Biru karena terlalu memaksakan kehendaknya serta selalu mengekang Biru. Apalagi ketika dia tahu sebuah fakta dari alasan Biru bersikap seperti tidak mencintainya. Dia semakin mantap untuk memutuskan hubungan nya dengan Biru.
No plagiat! Yang plagiat gak punya otak!