Angin malam yang berhembus pelan membelai wajahnya, wajah yang basah karena aktivitas wudhunya. Tiba-tiba rasa dingin yang segar menyentuhnya, seakan memberi kekuatan untuk batinnya. Di sepertiga malam itu, ia melakukan sujud panjangnya, bermunajat kepada Tuhannya. Berusaha memancarkan cinta dan rindunya, rasa cinta dan rindu untuk Tuhannya, cinta dan rindu untuk Rasulnya, serta cinta dan rindu kepada bidadarinya. Ya, bidadari yang telah meninggalkannya, yang telah melengkapi separuh diennya, yang sempat halal untuknya. SIapa pula jika bukan istrinya, wanita yang dicintainya, wanita yang sangat sempurna baginya, mesti sebenarnya ia mengetahui tiadalah yang sempurna selain Penciptanya, Allah SUbhanahu wata’ala. syukron sdh membaca ukhsay jgn lupa vote nyaa ♡♡