Story cover for Senja di Parangtritis by Jingga Langit Senja by PenerbitHarfeey
Senja di Parangtritis by Jingga Langit Senja
  • WpView
    Reads 466
  • WpVote
    Votes 13
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 466
  • WpVote
    Votes 13
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published Jun 29, 2018
Senja di pantai ini menjadi saksi, hati yang telah retak kini telah lebur. Hanya dengan sebuah pertemuan yang tak pernah terduga. Tak pernah Danisa sangka, bertemu Angga lagi akan terasa sesakit ini. Meski berulang kali menghela napas dalam, namun rasa sesak dalam dadanya tak mampu dia hilangkan. Perlahan warna jingga di langit Parangtritis mulai kabur, matanya telah digenangi air yang tak mampu dia tahan lagi. Sakit. Ya, sebuah rasa sakit yang tak terlihat. Sakitnya patah hati.
***
Matahari merambat tenggelam, menampakkan siluet warna jingga di langit. Angga duduk di atas batu besar. Danisa yang duduk di sebelahnya menyandarkan kepala di bahu lelaki itu.
"Aku suka warna jingga itu. Senja waktu itu, di mana kamu memintaku menjadi istrimu. Warna jingga yang menghias langit senja itu indah, seindah suasana hatiku saat aku benar-benar yakin kamulah akhir dari perjalananku, tujuanku selama ini. Aku akhirnya mengerti kenapa Tuhan tidak menghapus segala memori tentangmu dariku, tidak menghapus rasa dalam hatiku. Aku mengerti, bahwa semua harus kukatakan, memang harus kuungkapkan. Kita memiliki rasa yang sama. Lalu kenapa harus memaksakan untuk terpisah bila memang ditakdirkan untuk bersatu?"
All Rights Reserved
Sign up to add Senja di Parangtritis by Jingga Langit Senja to your library and receive updates
or
#11penerbitharfeey
Content Guidelines
You may also like
Sepasang Sepatu Tanpa Arah [END] by Fratkn
56 parts Complete
"Lo gak sadar? Kita sama-sama hancur. Gak ada keharmonisan dikeluarga kita. Tapi lo bermimpi buat membangun rumah tangga sama gue? Lo pikir bisa? Lo yakin gak akan buat tuh anak menderita dengan kelakuan kita di masa depan? Lo yakin bisa jadi orang tua yang baik sedangkan darah lo mengalir dari dna seorang yang paling lo benci?!" "Lo mau buat gue mati ngenes kayak almarhumah nyokap lo? Atau mau sama-sama saling selingkuh kayak keluarga gue? JAWAB ZINO!" Kina hanya sekedar mantan kok bagi Zino. Iyakah? Tapi yakin hanya mantan? Memangnya ada mantan cemburu ketika melihat dia bersama yang lain? Ada ya mantan yang masih peduli? Mantan yang justru marah sampai berujung nikah? Nikahnya kepaksa karena situasi. Tapi perasaannya tulus dari hati. Mereka seperti sepasang sepatu yang melalui masalah hidup bersama dan melangkah tanpa arah yang jelas. Berusaha menemukan tempat terbaik sebagai tempat tujuan. Bagaimanakah cara dua broken home yang tak pernah merasakan kehangatan keluarga itu menciptakan sebuah keluarga yang harmonis demi buah hati mereka? Mampukah mereka menjadi orang tua yang baik? Sedangkan dalam hidup mereka sendiri tak pernah menemukan sosok yang bisa dijadikan sebagai panutan hidup. ____ ●Kalimat dalam cerita tidak baku ●Mungkin terdapat beberapa kesalahan yang tak disadari ~JANGAN LUPA MENINGGALKAN JEJAKNYA SETELAH MEMBACA. BERUPA VOTE & KOMEN~ ---- Cerita yang saya buat semata-mata hanya untuk menghibur dan tidak untuk menyinggung pihak manapun. Maaf jika ada salah yang tidak saya sengaja ataupun tidak saya ketahui. ---- PERINGATAN..! CERITA YANG SAYA BUAT MURNI PEMIKIRAN SAYA SENDIRI. JADI TOLONG JANGAN COPY CERITA INI DENGAN ALASAN APAPUN..! PLAGIAT HARAP MENJAUH..! ___ Publikasi: 24-09-2023 ____
Red [Cerita Pendek] by helloparksungjeans
33 parts Complete Mature
"Nara, kamu nggak bisa seenaknya gitu dong sama perasaan orang." lelaki tampan dengan fitur rupa setara deskripsi dewa-dewa mitologi Yunani yang acapkali diagung-agungkan oleh hampir setiap insan itu melayangkan protes, menatapku lekat penuh goresan yang tak payah disembunyikan dari balik matanya. Aku menoleh, menerobos masuk dalam sukma lewat bulat besar matanya yang teduh, "Emang aku seenaknya gimana, Kak?" tanyaku pada Pramudya, yang entah sudah keberapa kali dicobanya gapai kedudukan yang terlanjur kukerek naik hingga sukar bagi tiap insan yang hendak mencapai. Dada Pramudya naik turun. Ia memejamkan matanya sejenak, sambil kuserok lagi keteguhan hatiku untuk tetap berada di puncak, menolak terlena dalam tawarannya akan ikrar tuk merengkuhku di hari tergelap yang terkadang mampir tuk kecohkan pandanganku akan masa mendatang. Kelopak mata Pramudya kembali terbuka - masih luka disimpannya disana. "Yang deketin aku pertama kan kamu, terus waktu aku tertarik juga ke kamu, sekarang kamu bilang kamu nggak mau ada di hubungan apapun? Itu maksudnya apa kalau nggak semena-mena?" Pramudya curah perasaannya dengan marah, meski tetap rendah nadanya teralun. Aku tertawa kecil. Lelaki yang cermat. Sungguh jika masih tersisa percaya meski hanya seujung kuku dalam hati, rela kuselami palungku demi Pramudya. Namun sayang, lenyap sudah pandangan baikku akan cinta, hingga yang tersisa bagi Pramudya hanyalah Nara yang rapuh lekat dengan segala traumanya.
You may also like
Slide 1 of 10
My Destiny cover
Diary [COMPLETED] cover
Senandung Rindu untuk Prajurit by Arvita Mahatvarvirya cover
After Djingga (Completed)  cover
Senja Yang Tak Kembali  cover
Sepasang Sepatu Tanpa Arah [END] cover
KAMU YANG KUSEBUT RUMAH (END-MASIH LENGKAP) cover
Way To You (END) cover
My Hani Honey cover
Red [Cerita Pendek] cover

My Destiny

15 parts Complete

Kalau tahu akan jadi seperti ini jadinya, kenapa aku tidak mulai dari awal cerita dalam diam ku? Rasanya menyenangkan hanya bicara dengan hati. Tidak perlu mendengarkan yang lain bicara, cukup dengarkan hati ku. Ku rasa senja juga melakukan yang sama seperti ku. Tanpa perlu memperdulikan cicit burung dan suara binatang-binatang lain. Dia tetap menarik matahari ke arah barat. Tanpa perlu mengindahkan permintaan manusia yang meminta cahaya indahnya agar jangan cepat pergi, tapi dia tetap bergelung untuk mengubah langit jingga menjadi hitam. Ah, mengapa tak ku lakukan sejak dulu?