Perihal Menunggu dan Terlupakan
  • Reads 827
  • Votes 18
  • Parts 37
  • Reads 827
  • Votes 18
  • Parts 37
Ongoing, First published Jun 29, 2018
Aku siap mendengar semua kisahmu dimasa yang sudah hilang, dimana kamu pernah melekatkan hatimu pada seseorang, dimana kamu pernah memberi sandaran kepada selain aku, saat itu.

Meskipun Jarak dan waktu seringkali menguji kesabaranku, 
Terkadang aku berfikir tentang kehilanganmu, yang membuatku belajar untuk lebih ikhlas dalam mencintai.
Karena cinta bukan hanya tentang memiliki, tetapi juga melepaskan.

Bahkan sebuah penantian tak berkabar pun pernah menjadi air mata dalam hidupku, perihal menunggu tanpa disuarakan.

Bukan tentang waktu, karena kita telah mempersatukan mu dan aku. Atas luka yang mengekang dimasa lalu.

Ketahuilah, kamu obat dari segala patah hatiku, 
Jangan pergi, tetaplah bersamaku,
Jangan berusaha melupakanku, teruslah walaupun kamu bosan denganku.

Maaf, aku terlalu egois, karna aku tak bisa melihat orang lain menangis dalam pelukkanmu...

Megmus
All Rights Reserved
Sign up to add Perihal Menunggu dan Terlupakan to your library and receive updates
or
#517newstory
Content Guidelines
You may also like
Aksara Tak Bertuan  by cahayakamila24
21 parts Ongoing
Di sini, tak semua kata harus rapi, tak semua rasa harus dijelaskan. Aksara Tak Bertuan adalah kumpulan puisi yang menggambarkan segala yang terbuang, tersembunyi, dan terlupakan, dari luka yang memar, cinta yang tak pernah cukup, hingga amarah yang membakar jiwa. Di antara harapan yang terkikis, ada kejujuran yang sulit diungkapkan, korupsi yang merusak keadilan, dan sindiran tentang dunia politik yang kadang lebih mirip drama sinetron daripada kenyataan. 🎭 Dari ketidakpastian hingga kebenaran yang terlupakan, Aksara Tak Bertuan menyajikan sebuah kekacauan yang justru memberi kebebasan. Di sini, tidak ada yang terlalu lurus, tak ada yang terlalu indah, hanya kata yang menari liar, bebas dari aturan dan batas. Catatan penting: Jangan dijiplak, ya. Nanti aksaranya ngamuk, lompat dari kertas, terus nendang-nendang inspirasimu! 😜✨ Berkaryalah dengan hati, biar karyamu punya nyawa sendiri, bukan cuma bayangan dari karya orang lain. Kalau gagal? Nggak apa-apa, yang penting nggak nyontek! 💪 Disclaimer: Puisi ini random banget, tergantung isi hati, pemikiran, dan mood penulis. Jadi, kalau tiba-tiba ada puisi galau di tengah-tengah puisi yang lucu, jangan kaget! Penulisnya kadang nulis sambil merenung, kadang sambil ngemil mie instan. Hasilnya? Ya begini, aksara rasa bumbu spesial, dan ya... Kadang ada keresahan penulis soal dunia. Kadang ada tentang cinta, kadang ada tentang harga cabai naik, kadang juga ada tentang pemilu yang bikin pusing. 🤷‍♀️ Penulisnya bebas banget Kalau lagi galau, puisinya nangis. Kalau lagi lapar, puisinya ngomongin keadilan sosial buat semua perut! 🍜✊ Warning: Puisi ini isinya sangat berat, jadi yang baca jangan baperan, ya. Kalau tiba-tiba galau atau tersinggung, itu artinya puisinya kena di hati kamu. Jangan salahin penulisnya, salahin perasaanmu sendiri! 😜❤️ Apalagi kalau udah berbau agama atau politik, hati-hati kalau tiba-tiba merasa disindir. Ingat, ini puisi, bukan kode keras buat hidup kamu! 😉✨
You may also like
Slide 1 of 10
Rengkuh Rasa, Remuk Raga cover
အချစ်၏ဟန်ပန်-𝑻𝒉𝒆 𝑺𝒕𝒚𝒍𝒆 𝑶𝒇 𝑳𝒐𝒗𝒆(Complete) cover
Kelopak Rasa di Antara Kata. cover
tetangga masa gitu ✔ cover
Aksara Tak Bertuan  cover
The Queen Sheyna (END) cover
Rembulan Yang Sirna cover
30 AKSARA MAHABBAH [ON GOING] cover
MELODI PUISIKU (On Going)  cover
Arrogant vs Crazy  cover

Rengkuh Rasa, Remuk Raga

39 parts Ongoing

Manusia dan searsip perasaan tidak pernah ada selesainya. Rasanya aku ingin meraung, lelah terdistraksi oleh rumitnya pemikiran orang lain. "Belajarlah tumbuh dari luka," katamu berusaha membunuh resahku. Dalam sesak diriku menjawab, "dan semoga luka itu juga mau menerima aku." Aku tau seberapa sulitnya menjadi manusia, atau seberapa banyak sakit yang harus kamu tahan hanya karena tidak punya tempat berkeluh-kesah. Untuk tubuh-tubuh yang remuk oleh luka, sajak-sajak ini lahir untuk membimbingmu merengkuh seluruh perasaan. *** ©2025