Perihal Menunggu dan Terlupakan
  • Reads 827
  • Votes 18
  • Parts 37
  • Reads 827
  • Votes 18
  • Parts 37
Ongoing, First published Jun 29, 2018
Aku siap mendengar semua kisahmu dimasa yang sudah hilang, dimana kamu pernah melekatkan hatimu pada seseorang, dimana kamu pernah memberi sandaran kepada selain aku, saat itu.

Meskipun Jarak dan waktu seringkali menguji kesabaranku, 
Terkadang aku berfikir tentang kehilanganmu, yang membuatku belajar untuk lebih ikhlas dalam mencintai.
Karena cinta bukan hanya tentang memiliki, tetapi juga melepaskan.

Bahkan sebuah penantian tak berkabar pun pernah menjadi air mata dalam hidupku, perihal menunggu tanpa disuarakan.

Bukan tentang waktu, karena kita telah mempersatukan mu dan aku. Atas luka yang mengekang dimasa lalu.

Ketahuilah, kamu obat dari segala patah hatiku, 
Jangan pergi, tetaplah bersamaku,
Jangan berusaha melupakanku, teruslah walaupun kamu bosan denganku.

Maaf, aku terlalu egois, karna aku tak bisa melihat orang lain menangis dalam pelukkanmu...

Megmus
All Rights Reserved
Sign up to add Perihal Menunggu dan Terlupakan to your library and receive updates
or
#537newstory
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Rengkuh Rasa, Remuk Raga cover
Rembulan Yang Sirna cover
30 AKSARA MAHABBAH [ON GOING] cover
Kumpulan Puisi cover
My SIN (GXG iam Lesbian)  cover
Gus Arsya Is My Husband [Slow Update] cover
အချစ်၏ဟန်ပန်-𝑻𝒉𝒆 𝑺𝒕𝒚𝒍𝒆 𝑶𝒇 𝑳𝒐𝒗𝒆(Complete) cover
Kumpulan Puisi Berantai yang bikin Ngakak cover
The Queen Sheyna (END) cover
kumpulan cerpen kookmin/Jikook (book 2) cover

Rengkuh Rasa, Remuk Raga

85 parts Ongoing

Manusia dan searsip perasaan tidak pernah ada selesainya. Rasanya aku ingin meraung, lelah terdistraksi oleh rumitnya pemikiran orang lain. "Belajarlah tumbuh dari luka," katamu berusaha membunuh resahku. Dalam sesak diriku menjawab, "dan semoga luka itu juga mau menerima aku." Aku tau seberapa sulitnya menjadi manusia, atau seberapa banyak sakit yang harus kamu tahan hanya karena tidak punya tempat berkeluh-kesah. Untuk tubuh-tubuh yang remuk oleh luka, sajak-sajak ini lahir untuk membimbingmu merengkuh seluruh perasaan. *** ©2025