Naura, gadis anak orang kaya yang sombong dan angkuh. Tapi emang cantik banget sih. Nggak sulit baginya untuk punya gebetan yang dimauinya. Yudha adalah cowok incarannya dan benar-benar berhasil dipacarinya dengan mudah. Meski ada Rendra, cowok asli Indonesia, yang berjuang keras untuk merebut hati Naura, dan selalu gagal sejauh ini.
Well, materi sungguh bukanlah segalanya. Nasib menjerembabkan Naura pada sebuah kecelakaan yang merenggut penglihatannya. Semua orang yang selama ini selalu ada untuknya, pergi begitu saja, termasuk pacarnya sendiri, Yudha, yang malah ngedate sama teman lengketnya, Han Chae Rin, si gadis berponi pagar.
Hanya Narendra yang tekun setia menjadi malaikat penunggu Naura. Cowok pemujanya yang dulu dibencinya setengah mati, yang disia-siakan selama ini, menjadi satu-satunya orang yang tetap ada untuknya. Ah, ternyata benci dan cinta begitu tipis batasnya, tanpa pernah kuasa dibendung rencana!
Tetapi kabar buruk itu kembali mendera, dan Naura yang mulai bahagia dengan hadirnya Narendra kembali harus mengusap air mata....
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan