[Book 3] Anima : Pandora Clover
  • Reads 7,133
  • Votes 860
  • Parts 29
  • Reads 7,133
  • Votes 860
  • Parts 29
Ongoing, First published Jul 01, 2018
Konspirasi penculikan anak dan sekte yang melindungi Kyoya, serta alasan mengapa Demo Sihir terbentuk.


22 murid dari seluruh dunia kini telah berkumpul dan menjadi murid Anima.

Taehyun si cerdas yang licik. Somi, Hyunjin dan Soobin yang pemarah. Minkyu si anak teladan. Jungwoo dan Chris yang dewasa. Nancy dan Yeonjun si murid All Kill. Yena dan Felix yang bodoh tapi baik hati. Yuqi, Yukhei, Mark dan Beomgyu yang selalu bersemangat. Sakura dan Shuhua yang mempesona. Renjun dan Hueningkai yang pintar. Junho yang sulit ditebak.

Doyum si misterius dan Samara yang memiliki istilah keluarga tidak masuk akal.


Meskipun hanya percikan api kecil tetapi bukan berarti tidak mampu membakar ribuan manusia.
All Rights Reserved
Sign up to add [Book 3] Anima : Pandora Clover to your library and receive updates
or
#141the9
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Kesayangan Bunda cover
Rafa  cover
After Graduation cover
antagonis wife [TERBIT] cover
The Best Of Miracle cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
BABY CHANIE cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.