Wedding with Tuan Boss
  • Reads 2,873,872
  • Votes 98,024
  • Parts 70
  • Reads 2,873,872
  • Votes 98,024
  • Parts 70
Complete, First published Jul 03, 2018
"Emilly..!!" 
" Yes, Tuan Boss Im here !! " teriak Emilly dari dapur berlari terbirit-birit mendekati suara bariton yang memanggilnya

"Kau telat 1 menit Emilly..! , Pakaikan aku dasi sekarang dan bersiaplah aku akan mengajakmu ke Pesta temanku" Ucapnya datar menyodorkan dasi pada Emilly

"Tapi Tuan Boss, saya butuh waktu la.."

"15 menit dari sekarang cepat.. !!" ucapnya tak terbantah 

"Gantung saja aku di tiang Bendera Boss!!?" balas Emilly putus asa.


yukk yang penasaran mari baca ceritanya...
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Wedding with Tuan Boss to your library and receive updates
or
#3sekuel
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Fated Love [END] cover
Mengejar Cinta SUAMI KU  cover
Double Jobs cover
Mantan Bos (End) cover
My Destiny With You : After Married cover
Personal Assistant! cover
love is real (TAMAT)  cover
𝐌𝐢𝐥𝐥𝐲 (Completed) cover
My Husband  cover
Backstreet cover

Fated Love [END]

53 parts Ongoing

"Bisa dibaca bab lengkapnya di Fizzo" "Aquila hamil anak aku, Bunda!" suara serak itu membuat semua orang terkejut. Aquila yang akan membuka pintu menegang, ia tak menyangka Regan akan sadar saat dirinya belum pergi dari sana. Ditambah lagi kini Renatha menatap Aquila dengan tatapan datar, tak ada senyum hangat seperti biasanya. Gadis itu benar-benar takut dengan apa yang terjadi selanjutnya karena tatapan Renatha benar-benar berbeda. " Kenapa kamu gak jujur? Kamu mau bunuh anak itu atau masih mau mempertanyakan dia ? Bunda kecewa sama kamu Aquila, harusnya kamu ngomong sama Bunda" kata Renatha dengan air mata yang mulai berjatuhan. "Aquila nggak mau masa depan Regan hancur karena anak yang Aquila kandung." jawabnya pelan. "Hidup aku yang akan hancur, kalau kamu pergi begitu aja tanpa memberitahu kebenarannya. Aquila!" tandas Regan, matanya sudah berkaca-kaca karena perkataan Aquila. "Bunda kecewa sama kamu, bagaimana bisa kamu berpikir seperti itu. Hidup keluarga kami yang akan hancur jika kamu nggak jujur, nak." kata Renatha pelan. Sebagai seorang wanita yang pernah mengalami hal yang sama, tentu Renatha tau betul apa yang Aquila rasakan. Ia juga pernah mengalami itu saat hamil si kembar.