SLOW UPDATE. 'BYURRR "Hahahaha"seluruh murid di sekolah menertawakan aku. Beginilah setiap hariku disekolah, dihina, dicaci, dibully. Itu seakan sudah menjadi makanan sehari-hari. Kenapa tak melawan? Bagaimana mau melawan, aku disini hanyalah 'upik abu' sedangkan mereka bak permata. Aku saja sudah bersyukur bisa bersekolah disini, ya meskipun dengan bantuan beasiswa. Selama bersekolah disini aku tak pernah bahagia. Kecuali suatu hari, disaat hari pertama masuk sekolah aku mengenal seorang lelaki tampan. Dia baik, ramah, dan murah senyum. Dia Roy, Roy Putra Aditama. Most wanted sekaligus putra tunggal pemilik yayasan sekolah. Semuanya berubah semenjak semua orang sekolah mengetahui aku hanya siswa 'miskin' yang bersekolah dengan beasiswa. Termasuk sikap Roy terhadapku. Dia menjadi 'jahat' dia sering membullyku bahkan setiap hari. Cacian, makian, bahkan pembullyan berupa kekerasan fisik sering aku alami. Terkadang aku berpikir, apa salahnya aku bersekolah disini? Toh tujuan kita sama, yaitu mencari ilmu. Namun mengapa mereka menganggap seolah diriku ini sangat berbeda. Memang, harta bisa membuat seseorang buta. *** Ada pepatah mengatakan bahwa hidup ini adalah roda. Dimana yang sebelumnya berada diatas bisa berada dibawah dikemudian hari dan sebaliknya. Suratan takdir mempertemukan mereka kembali dengan keadaan berbeda. Mungkin Roy masih berada diatas Neta, namun demikian perasaan mereka yang berbanding terbalik. Akankah takdir baik akan berpihak pada mereka? Akankah mereka bisa bersatu? Simak kelanjutannya di Poor Outlook.