Sepuluh tahun lalu, kami bertiga telah saling berjanji untuk bertemu kembali di taman ini bersama mimpi-mimpi indah yang berhasil kami wujudkan. Waktu itu, kami baru saja lulus dari SMA dan mulai mencoba untuk mengejar mimpi masing-masing. Kini, rentang waktu sepuluh tahun itu telah berlalu dan aku belum juga mengetahui di mana keberadaan kedua sahabatku tersebut. Dulu, ketika masih menjadi murid SMA, kami telah berjanji untuk mengunjungi taman ini setiap hari Sabtu guna membicarakan mimpi yang akan kami raih. Saat itu, aku bercita-cita untuk menjadi penulis, sementara masing-masing sahabatku ingin melanjutkan sekolah kedokteran di luar negeri dan menjadi seorang guru. Sejak hari perjanjian di bawah pohon itu, kami memutuskan untuk tidak saling menghubungi dulu satu sama lain hingga janji itu telah tergenapkan. Ia yang telah berhasil meraih mimpinya harus datang ke taman ini dan menggoreskan namanya di pohon janji ini. Sekarang, aku kembali berdiri di taman kota ini untuk mengulang kembali semua kenangan indah yang telah terjadi di antara kami bertiga dulu. Dengan teliti, kuamati batang pohon tua ini. Nama kedua temanku belum tergores di kulit kayunya yang berwarna kecokelatan. Dengan takzim, kuukir nama "Liana" di batang pohon itu seraya berharap teman-temanku juga masih teringat dengan janji kami di bawah pohon janji ini sepuluh tahun yang lalu. Akhirnya, tercapai sudah impianku untuk menjadi seorang penulis. Dan, karena itulah aku kini berada di sini. ***All Rights Reserved
1 part