Story cover for SIDE by Adirious
SIDE
  • WpView
    Reads 33
  • WpVote
    Votes 9
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 33
  • WpVote
    Votes 9
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published Jul 08, 2018
Mature
"Dia selalu membunuh seseorang yg aku sayangi, dia selalu mengatas namakan tindakanya adalah sebuah perlindungan, Omong kosong.
Dia benar benar iblis."
-Zaki.

"Dia benar benar pecundang, bisa apa dia tanpa aku! Bukankah seharusnya dia bangga punya pelindung yang keren seperti aku.
Hahaha. "
-Zack.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add SIDE to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
KETURUNAN ANGGORO (New Version) by Ra_Alza000
26 parts Ongoing
Takdir seseorang tidak akan pernah ada yang tahu, mereka bisa berada diatas langit tertinggi dan jatuh ke jurang terdalam dibumi begitu saja. Mereka bisa merubah takdirnya begitu saja jika memang ada keinginan. Benang merah yang telah lama kusut dan runyam tetap akan menemukan ujungnya walau dibelahan bumi lain, mereka akan tetap menemukan jalannya untuk menyelesaikan masalah dimasa lampau walau mereka menepis dan menghindari takdir tersebut. Aib aib yang tertutup rapat terbuka dengan sendirinya. Sudah menjadi garisan turun menurun untuk mereka yang gila akan dunia, meneruskan sebuah ritual dan bentuk pengabdian pada sang penguasa Angkoro, raja dari para iblis. Namun, siapa sangka bahwa ternyata sang penerus tunggal tidak sanggup akan hal itu dan malah menyiksa jiwa dan raganya? Ego dari manusia yang tak punya hati dan hanya memikirkan dunia masih terus memaksa jiwa dari seorang gadis yang sudah begitu ringkih dan tak mampu melanjutkannya lagi. Namun, sang Angkoro tak akan membiarkan pengabdian keluarga tersebut berakhir begitu saja diketurunan yang tak bisa memberikannya apa pun. Iblis itu, membawa kembali sang pewaris asli yang telah lama hilang. Darah penerus yang tak dianggap akan tetap mengalir deras ditubuhnya walau banyak orang yang menepisnya. Walau mereka memisahkannya dengan jarak dan waktu ia akan tetap kembali untuk semua itu, meneruskan apa yang sudah diturunkan padanya, dan mengambil kembali tahtanya yang telah lama hilang. Sumpah darah dan janji setiap mengabdi pada sang iblis tak akan pernah terputus sampai kapan pun. Tak lebih dari tipu dayanya yang mampu meluluh lantahkan iman manusia yang tak seberapa, mereka yang bersujud dan memohon bantuan pada makhluk ciptaan tuhan dan melupakan penciptaannya sendiri. Sejatinya mereka tak kan pernah hidup dalam ketenangan dan kebahagian atas dosa dosa yang mereka buat hanya demi dunia dan melawan takdir sang Maha Kuasa.
THE DEMONIC YOUNGEST DAUGHTER by Zzahrie
3 parts Ongoing Mature
Aku tahu takdir memang selalu bercanda padaku, mungkin lebih tepatnya merundungku. Sedari awal hidupku tidak berjalan baik. Bukan, bukan melarat apalagi bekerja bagai kuda hanya untuk sesuap nasi, tetapi menjadi anak dari konglomerat yang meneteskan liur pada reputasi. Aku lah anak yang ditempa sekeras mungkin oleh orangtuaku untuk meraih reputasi impian mereka. Kurasa meski aku hancur berkali-kali, tumpul berkali-kali, dan berkarat berkali-kali; orangtuaku masih menarik leherku dengan paksa untuk bekerja demi reputasi mereka. Aku yang hidup seperti itu, kurasa dengan mati setidaknya bisa terbebas. Namun, bak keluar kandang buaya masuk kandang harimau, aku terbebas dari orangtuaku akan tetapi jatuh ke dalam genggaman entitas lain. Dewa yang menyeretku paksa untuk menjalani kehidupan seseorang yang kuberi iba secuil biji jagung. Libitina Kaltain. Karakter dari novel yang kubaca kala memiliki waktu luang sebiji kecil. Bukan, bukan pemeran utama yang menakjubkan apalagi pemeran penjahat. Tapi hanya pemeran pendamping yang bahkan hanya muncul sekali. Sang tumbal peperangan, keturunan yang menyedihkan dari Keluarga Kaltain. Anak yang hanya muncul saat keluarganya mengorbankan dirinya demi memenangkan peperangan. Anak yang malang, begitulah kupikir. Jika tahu rasa Ibaku yang ternyata membawaku ke sini, maka lebih baik kuludahi saja namanya. Libitina Kaltain, aku hidup kembali dalam tubuh penuh luka dan tak berdaya miliknya. Menjalani hidup menyedihkan Libitina yang bahkan lebih rendah dari budak, dianggap sampah keluarga yang tidak pernah dipandang. Aku hidup sebagai dirinya, sekaligus menanggung takdirnya yang entah apa. Bersamaan dengan kebingunganku pada Dunia dan takdirku sendiri, kata mengapa yang menggerayangi. Mau bagaimanapun aku harus bertahan di sini, meski bersamaan dengan kemarahan yang tumbuh membukit, serta dendam dan kebingunganku. Mungkin juga secuil harapanku. . _____________________ Warning: terdapat kata-kata kasar! Slow update
You may also like
Slide 1 of 10
To the Happy Ending✓ cover
HE IS MY MINE! cover
sebilah pisau waktu cover
I'M VAMPIR  cover
KETURUNAN ANGGORO (New Version) cover
Love a long cover
Mengembalikan Ikatan Persaudaraan (End) cover
THE DEMONIC YOUNGEST DAUGHTER cover
Jatuh Cinta Diam-Diam cover
Iyrin : Di Balik Sayap dan Bisikan cover

To the Happy Ending✓

46 parts Complete

Ketika kematian menjemputmu setiap saat, keinginan terbesar dalam hidup Zata adalah setidaknya sekali saja, sekali saja dia ingin mati dengan tenang! Kenapa ia selalu berakhir tragis dan menyedihkan seperti ini?! Dari mati sebagai gelandangan tunawisma di gang sempit, kelaparan sampai malaria, prajurit yang gugur di medan perang, dituduh penyihir sampai hukuman gantung, hampir semua jenis kematian sudah dirasakan oleh Zata. Dia sendiri bahkan terheran-heran bagaimana ia bisa terus menerus mengulang kehidupan dan kematian bagai lingkaran looping yang terus berputar, menjebaknya. Ketika akhirnya ia merasa bosan oleh kehidupan yang terus berulang ini, Zata menumbuhkan satu kebiasaan buruk yang bahkan ia sendiri tidak sadari yaitu, "Ah sudahlah, pada akhirnya aku akan mati lagi!" Begitulah yang sekiranya ia pikirkan sehingga sekarang baginya nyawa bukanlah sesuatu yang berharga lagi. Dia kerap mati konyol dalam insiden-insiden yang sebenarnya bisa ia cegah, hindari, atau malah atasi. Namun pada satu malam, di kehidupan yang entah ke berapa sekarang, di mana di kehidupan ini ia merupakan seorang pedagang kain, bersama para pedagang lainnya Zata berbaur dengan kalangan bangsawan yang tertarik dengan barang mereka. Di satu malam yang cukup mencekam, di pesta yang seharusnya meriah penuh suka tawa, sebuah pemberontakan, kudeta terjadi.