FAKESTAGRAM AND CHATROOM BANGTWICEXO
  • Reads 47,270
  • Votes 2,512
  • Parts 21
Sign up to add FAKESTAGRAM AND CHATROOM BANGTWICEXO to your library and receive updates
or
#9twicexo
Content Guidelines
You may also like
Kelelawar Hijau by JadeLiong
29 parts Complete
Lanjutan Payung Sengkala DALAM kisah "Payung Sengkala" diceritakan bahwa dalam suatu perebutan sengit di atas jembatan kota Lok Yang untuk memperebutkan jinsom sisik naga yang berusia sepuluh ribu tahun, akhirnya benda mestika itu berakhir diperoleh Lam-kong Pak si jago kita. Oleh Pek-li Gong Si Pencuri Sakti yang seharusnya menjadi hak miliknya itu diserahkan kepada Soen Han siang ibu dari Lam-kong Pak sebagai mas kawin. Dimana kemudian Jinsom itu harus ditelan oleh Lamkong Pak agar tenaga dalamnya bertambah sehingga perlawanannya menghadapi Perkumpalan Bulu Hijau yang ditunjang dua orang gembong iblis sakti bisa berhasil dengan sukses. Tapi timbul masalah baru, karena untuk menelan Jinsom sisik naga berusia sepuluh ribu tahun itu harus dibarengi pula dengan obat pengiring yang merupakan cairan lendir dari enam sampai delapan orang gadis perawan. *nah... lo* Tentu saja masih ingat, panjangnya kurang lebih empat depa dengan cahaya merah darah, bisa dibuka dan bisa ditutup dengan gampang dan leluasa. Bagi mereka yang memiliki ilmu meringankan tubuh dapat membantu seseorang untuk melayang diangkasa, pada gagang payung terdapat sebuah lambang yang berbentuk Kelelawar Hijau. "Kitab ilmu silat Payung Sengkala telah hilang dari saku suamimu Sian Yang Ping dimasa yang telah silam, dimana secara kebetulan telah ditemukan oleh Sun Han Siang sedangkan Payung Sengkala itu sendiri sama sekali tidak lenyap, tetapi yang aneh secara bagaimana bisa terjatuh ke tangan manusia tembaga itu??"
BU KEK SIANSU by MahaSilat
24 parts Complete
Bu Kek Siansu 無極先師 adalah episode pertama yang membuka serial saga fiksi karya besar dari pengarang serial silat Indonesia Asmaraman S. Kho Ping Hoo. Judul cerita ini adalah sebuah nama julukan dari karakter protagonis yang bernama Kwa Sin Liong 柯神龍. Ia dikisahkan pada masa kecilnya disebut "Anak Ajaib" (Sin Tong 神童) karena dalam usianya yang amat muda telah memiliki kepandaian dalam mengobati berbagai penyakit. Kebiasaannya menjemur diri di sinar matahari pagi dan di bawah terangnya bulan purnama, menguatkan tulang dan membersihkan darahnya sehingga menarik minat kaum datuk persilatan untuk mengangkatnya menjadi murid. Perebutan atas diri bocah ajaib yang bernama Kwa Sin Liong, anak tunggal dari Keluarga Kwa di kota Kun-Leng, akhirnya dimenangkan oleh Pangeran Han Ti Ong 韓治翁. Seorang sakti keturunan raja yang bertempat tinggal di sebuah tempat yang mendekati dongeng di laut utara, yang dikenal di kalangan kangouw (sungai-telaga) dengan nama Pulau Es. Kwa Sin Liong menjadi pewaris Pulau Es, setelah kerajaan yang dipimpin Han Ti Ong musnah disapu banjir besar (tsunami?). Karena kemampuan silat dan filsafatnya yang tak terukur nalar, dia kemudian dijuluki Bu Kek Siansu dan dilegendakan sebagai manusia setengah dewa. Dia punya kebiasaan menurunkan satu jenis ilmu silat setiap awal musim semi, tanpa membedakan siapapun yang beruntung mendapat petunjuknya, sesat atau lurus. Namun secara resmi Bu Kek Siansu hanya mempunyai tiga orang murid, yakni Kwee Seng 郭勝, Kam Bu Song 甘武松 dan Kam Han Ki 甘寒枝. Tokoh lain yang beruntung mendapat petunjuk darinya meski tidak secara langsung ada juga seperti Maya dan Khu Siauw Bwee邱小妹. Tokoh legenda ini terakhir kali muncul di kangouw pada episode Istana Pulau Es.
You may also like
Slide 1 of 9
Laron Penghisap Darah - Huang Ying cover
ghosting cover
Luvy, Sisi Lain Hidupku cover
Anak Naga cover
Mami cover
Menikah Dengan CEO? [Terbit] cover
Kelelawar Hijau cover
Not Strong Enough : Transmigration Story cover
BU KEK SIANSU cover

Laron Penghisap Darah - Huang Ying

40 parts Complete

Setiap huruf yang tertera nyaris meliuk tidak beraturan, seakan si penulis surat sedang tercekam rasa takut dan ngeri yang luar biasa, demikian takutnya hingga batang pit juga tidak sanggup digenggam kencang. Mungkin semuanya adalah sebuah kenyataan. Sebab surat itu adalah sepucuk surat permohonan minta tolong. "Laron Penghisap Darah tiap hari mengintai, nyawa kami berada di ujung tanduk!!!" Betapapun besarnya nyali Siang Huhoa, tidak urung bergidik juga setelah membaca sampai di situ. "Laron penghisap darah? Apa itu Laron penghisap darah?" Berapa saat dia termenung, paras mukanya yang semula kusam karena kesepian, kini telah berubah jadi penuh keragu-raguan, penuh rasa sangsi, setelah buru-buru menyelesaikan pembacaan surat itu, dia segera beranjak dari tempat itu. Langkah kakinya amat ringan, seringan bunga yang berguguran....