MELEK DUIT = CERDAS FINANSIAL (FQ)
  • Reads 1,121
  • Votes 110
  • Parts 8
  • Reads 1,121
  • Votes 110
  • Parts 8
Ongoing, First published Jul 09, 2018
Sistem pendidikan kita hanya berkutat pada nilai akademis saja (IQ). Sebagaimana yang kita rasakan, satu hal yang menyenangkan dari sekolah bukan pada KBM-nya tapi ketika salah satu kegiatan belajar gurunya tidak masuk. Para siswa/i lebih menantikan jam pelajaran kosong (apalagi jika itu pelajaran matematika/kimia atau apa pun itu jika ternyata gurunya killer). Benar apa bener banget? > <

Sebenarnya saya senang sekali ketika mendengar ada pelajaran kewirausahaan di salah satu mata pelajaran di sekolah saat ini. Tetapi pertanyaannya apakah konten kewirausahaan itu sudah benar? Apakah sudah bisa mewakili terbangunnya Kecerdasan Finansial bagi peserta didik?Apakah tenaga pengajar kewirausahaan di sekolah sudah dibekali dengan benar untuk menyampaikan informasi mengenai membangun sebuah bisnis?

Jangan sampai terjebak antara dagang dan bisnis. Dagang (berjualan) merupakan bagian dari bisnis tetapi bisnis bukan sekedar berdagang karena cakupannya lebih luas lagi. Dan pada kenyataannya mengenai PRODUK (barang dagangan) bukanlah hal utama dalam membangun bisnis. Sebenarnya produk ada di posisi terakhir dalam membangun bisnis. Tentunya hal ini akan saya bahas dalam tema yang berbeda.

Sejujurnya perkembangan kecerdasan intelektual, emosi, spiritual bahkan kecerdasan finansial saya dapatkan dalam dunia usaha (bisnis) dibandingkan yang saya pelajari di sekolah. Jadi saat ini saya sangat menyesalkan sekolah/sistem pendidikan kita tidak memasukan pendidikan finansial dalam kurikulumnya.

Padahal jika pendidikan finansial diaplikasikan dalam sistem pendidikan, hal ini akan berefek pada kesejahteraan guru, peserta didik, orang tua bahkan dilingkungan akademis & keluarga.

Karena penyebab utama di balik krisis keuangan yang dialami masyarakat ini dikarenakan kurangnya pendidikan finansial sejak dini, baik dilingkungan keluarga atau pun di dunia akademis.

Semoga dengan tulisan saya ini bisa membuka hati dan pikiran pembaca mengenai pentingnya meningkatkan kecerdasan finansial.
All Rights Reserved
Sign up to add MELEK DUIT = CERDAS FINANSIAL (FQ) to your library and receive updates
or
#7marketing
Content Guidelines
You may also like
Dear Boss's Daughter by Pengelana18
62 parts Complete
Cerita ini disusun dengan alur yang ringan-ringan saja. Tak ada melow yang berlebihan. Dan endingnya pun bisa ditebak layaknya cerita romance pada umumnya. Selama on going, part diupload random saja selama saya ada waktu ditengah kesibukan silaturahmi lebaran. *Tidak ada part yg di private, silahkan membaca dan menikmati tulisan sederhana saya :) *** Via terpaku atas dua pilihan di hadapannya. Menuruti perintah orang tuanya untuk bersanding dengan seorang pria tampan, baik, dan berasal dari keluarga kaya. Atau menuruti kata hatinya untuk bersanding dengan seorang karyawan dari perusahaan orang tuanya yang hanya seorang sekertaris menejer marketing. Seorang perempuan yang sangat pekerja keras namun tak sedikitpun silau atas harta kedua orang tuanya, berusaha menemukan petunjuk atas apa yang akan dia putuskan. Dilain sisi banyak pertimbangan baginya demi masa depan keluarga dan dirinya sendiri. Perbedaan bukan alasan cupid untuk tidak menyatukan siapa saja yang telah diperintahkan kepadanya. Tak peduli bagaimana caranya, berapa lama, dan seperti apa jalan ceritanya, semua akan bertemu dan merasa harus saling memperjuangkan. Terkadang pilihan hadir di depan mata, namun takdir yang menentukan arahnya. Kadang pula ragu terus menerpa, namun rasa tetap yang berkuasa. Kisah ini bercerita tentang cara memperjuangkan dan menjaga, ditengah masalah yang mungkin memutuskan asa. Bercerita tentang cara untuk percaya, dan enggan untuk menduga. *Kebijaksanaan pembaca diperlukan untuk sebagian part yang mengandung batasan usia.
Menata Hidup dengan Menata Keuangan by RendhyRW
19 parts Complete
Andito harus mendekam di rumah sakit akibat sakit yang disebabkan oleh stress berat. Dikarenakan tumpukan hutang kartu kredit dan pinjol yang harus dibayarnya. Dan kekasihnya pun sudah memintanya agar segera menikahinya. Sedangkan penghasilannya yang 2 digit selama 5 tahun hanya tersisa 7,5 juta di tabungan. Dan kejaran debt collector menjadi membuatnya lebih gila. Tanpa disadari dia telah menghabiskan seluruh uangnya hanya untuk gaya hidup dan pergaulan. Sehingga penghasilannya yang seharusnya dapat membiayai kebutuhan besarnya seperti membayar DP rumah, menyiapkan dana pernikahan dan kebutuhan lainnya menjadi tertunda. Andito sadar bahwa masalah terbesarnya adalah kurangnya pengetahuan dalam mengatur keuangan dan membuat tujuan yang jelas tentang masa depannya. Penyesalan luar biasa di hati, karena dia telah membuang 5 tahun untuk hal yang sia-sia. Buku ini akan membantu teman-teman untuk, 1. Mengenal literasi keuangan. 2. Membuat perencanaan masa depan dalam mempersiapkan dana pernikahan, pembelian kendaraan ataupun tempat tinggal maupun kebutuhan besar lainnya. 3. Bagaimana membuat tracking pengeluaran per bulan sehingga dapat melihat area uang yang bocor. 4. Dashboard untuk memonitor pertumbuhan kekayaan per tahun sehingga kita dapat mengetahui pertambahan nilai kekayaan yang dimiliki per tahunnya. 5. Cara kredit, bebas RIBA, tanpa DEBT COLLECTOR dan anti RIBET. 6. Boros tapi tidak boncos (Mempersiapkan bonus tahunan) 7. Frugal Living vs Minimalisme vs Manajemen Keuangan. Sebelum apa yang dialami oleh Andito menimpa kita. Kita harus menata tujuan hidup dimulai dari menata keuangan. Sehingga kita akan mendapatkan masa depan yang lebih baik.
LOVE STORY [ Bersambung ] by rzzhy_
5 parts Ongoing
Di Antara Cinta dan Peringkat Di tengah gemuruh masa remaja yang penuh ambisi dan asa, ada satu pertanyaan yang diam-diam menggelayut di benak banyak siswa: Bagaimana mungkin seseorang menemukan cinta... ...di tengah kobaran kompetisi yang tak pernah padam? Sekolah Garuda bukanlah tempat biasa. Ia berdiri megah, menjulang seperti kastel pendidikan di tengah kota. Terkenal sebagai sekolah paling bergengsi di seluruh negeri, namanya menggema seperti nyanyian kemenangan setiap kali sebuah olimpiade berakhir. Setiap tahunnya, ribuan siswa berlomba-lomba mendaftarkan diri. Namun hanya segelintir yang berhasil melangkah melewati gerbangnya. Mereka yang diterima bukan hanya cerdas-mereka adalah yang terbaik dari yang terbaik. Anak-anak dengan nilai A+ dalam segala bidang: dari kebugaran jasmani hingga kecerdasan akademik. Matematika, IPA, Bahasa Inggris-mereka juaranya. Dan ketika mereka masuk, perjuangan baru dimulai. Sistem pendidikan di Sekolah Garuda tidak mengenal ampun. Efisien, terstruktur, dan nyaris sempurna. Tiada satu pun siswa yang gagal, bukan karena semuanya hebat, tetapi karena sistemnya hanya menerima yang mampu bertahan. Setiap kelas terdiri dari 29 siswa. Tidak lebih. Tidak kurang. Namun ada satu kelas yang tak seperti lainnya-kelas premium. Isinya adalah para jenius. Siswa-siswa dengan catatan akademik luar biasa, yang tidak hanya belajar, tapi mencetak sejarah. Dan di sinilah aturan paling tajam diberlakukan: Jika siswa peringkat 29 di suatu kelas memiliki nilai lebih rendah dari siswa peringkat 1 di kelas premium, maka pertukaran dilakukan. Tanpa negosiasi. Tanpa belas kasihan. Peringkat 29 akan turun, digantikan oleh sang juara dari bawah. Itulah dunia Sekolah Garuda. Tempat di mana cinta bisa tumbuh, tapi hanya jika kau cukup kuat untuk bertahan dari arus nilai, ambisi, dan pengguguran sistematis. Tempat di mana hati harus memilih-antara perasaan atau peringkat.
Kampus Impian, Dia Dan Organisasi by ItsmeCaca8
16 parts Complete Mature
Aku adalah lulusan Madrasah Aliyah Negeri di kota besar di Indonesia. Di sekolah, aku mengambil jurusan Ips padahal diriku tidak suka dengan menghitung. Kata orang sih adalah orang yang salah masuk jurusan. Awalnya aku tidak berminat untuk melanjutkan ke peguruan tinggi. Niat awal aku lebih baik bekerja untuk menghidupi keluarga yang kurang berada. Pemikirian itu selalu ada di otak ku entah mengapa. Disamping itu, aku malas melewati persyaratan masuk kuliah yang cukup ribet dan lika liku. Aku lebih malas lagi membuat skripsi. Ya walaupun sekolah ada materi membuat skripsi sih. Tapi itu cukup sulit bagiku walaupun itu hanya membuat riset dan harus di revisi beberapa kali sama hal dengan skripsi yang terus menerus di revisi oleh dosen penguji dan dosen pembimbing. Apalagi tahun ku lulus tidak ada namanya Ujian Nasional. Yang ada Nilai rapot semester 1 sampai dengan 5 naik terus atau sebaliknya. Maybe nilai ku dibantu oleh UAMBN (Ujian Akhir Madrasah Berbasis Nasional) se Indonesia dan Se Kementrian Agama. Pikiran ku hanya terjuju oleh Lulus dan pasrah kepada Allah dengan semua nilai ku. Aku ingin nilai UAMBN atau Ujian lain nya tertinggi. Bukan apa-apa, aku hanya tidak ingin nilai ijazah ku merah. Sungguh merupakan niat yang sangat buruk. Seharusnya, hasil belajar tidak hanya di lihat oleh nilai saja tetapi bagaimana proses untuk ke sana. Awalnya fikiran ku acuh pada pendidikan yang mulai terbuka. Aku mulai sadar bahwa pendidikan itu lebih penting daripada pekerjaan. Banyak direktur perusahaan membutuhkan karyawan nya lulusan S1 bukan Sma. Paling-paling kalau kerja jadi office boy atau jadi psg indomaret,alfamart,supermarket yang lain nya. Namun aku masih bimbang antara pendidikan atau membantu abang mencari pekerjaan. Menuntut ilmu juga kewajiban untuk semua orang. Banyak hal yang aku fikirkan dan bukan hanya ambisi yang "AKU MAU KULIAH!". Ini adalah pemikiran tentang kewajiban menuntut ilmu sampai ajal menjemput.
You may also like
Slide 1 of 10
Dear Boss's Daughter cover
Menata Hidup dengan Menata Keuangan cover
Setulus Kasihmu cover
Saga Anin (Tamat) Salah Target  cover
LOVE STORY [ Bersambung ] cover
YAKIN NIKAH(?) cover
Kampus Impian, Dia Dan Organisasi cover
Mestinya Kamu Bolos Sekolah cover
Constellations From The Room cover
Mutualism Symbiosis cover

Dear Boss's Daughter

62 parts Complete

Cerita ini disusun dengan alur yang ringan-ringan saja. Tak ada melow yang berlebihan. Dan endingnya pun bisa ditebak layaknya cerita romance pada umumnya. Selama on going, part diupload random saja selama saya ada waktu ditengah kesibukan silaturahmi lebaran. *Tidak ada part yg di private, silahkan membaca dan menikmati tulisan sederhana saya :) *** Via terpaku atas dua pilihan di hadapannya. Menuruti perintah orang tuanya untuk bersanding dengan seorang pria tampan, baik, dan berasal dari keluarga kaya. Atau menuruti kata hatinya untuk bersanding dengan seorang karyawan dari perusahaan orang tuanya yang hanya seorang sekertaris menejer marketing. Seorang perempuan yang sangat pekerja keras namun tak sedikitpun silau atas harta kedua orang tuanya, berusaha menemukan petunjuk atas apa yang akan dia putuskan. Dilain sisi banyak pertimbangan baginya demi masa depan keluarga dan dirinya sendiri. Perbedaan bukan alasan cupid untuk tidak menyatukan siapa saja yang telah diperintahkan kepadanya. Tak peduli bagaimana caranya, berapa lama, dan seperti apa jalan ceritanya, semua akan bertemu dan merasa harus saling memperjuangkan. Terkadang pilihan hadir di depan mata, namun takdir yang menentukan arahnya. Kadang pula ragu terus menerpa, namun rasa tetap yang berkuasa. Kisah ini bercerita tentang cara memperjuangkan dan menjaga, ditengah masalah yang mungkin memutuskan asa. Bercerita tentang cara untuk percaya, dan enggan untuk menduga. *Kebijaksanaan pembaca diperlukan untuk sebagian part yang mengandung batasan usia.