Ata mengagumi bagaimana Matahari Senja masuk dalam hidupnya. Walaupun hanya berupa karakter dalam cerita fiksi, Ata menghidupkannya kembali dalam angan yang berimbas pada bentuk cinta yang lain; Ata mencintai senja. Karena bagi Ata, Matahari Senja sudah pasti seindah senja. Namun, itu justru membuatnya tidak percaya untuk dicintai. Ata jelas membatasi diri, menjaga hati untuk tidak terjatuh. Ata bilang, "Gue nggak bisa percaya sama hal-hal kayak gitu. Ini teritorial ternyaman bagi gue." "Ternyaman buat apa?" "I-iya, ternyaman. Buat nggak jatuh cinta--yang bener-bener jatuh cinta," ucap Ata gamang, lantas menunduk untuk menghindari sepasang bola mata berwarna hitam di hadapannya. Sekelebat ingatan tentang mata itu hadir. Bagaimana kilau kehitamannya berubah menjadi indah, membias serentak dengan senja ketika mereka tidak sengaja bersama dalam waktu yang terasa melambat. [] Rabu, 11 Juli 2018.