Yuna tersenyum, kemudian mengalihkan pandangannya ke Seokmin. "Cukup melihatmu tertawa, ku rasa aku sudah merasa hangat. Cukup melihat tingkah konyolmu, aku dapat tertawa bahagia. Ku rasa, cukup berada di dekatmu, hariku bisa berubah menjadi cerah berwarna," Seokmin menatap Yuna, kemudian detik selanjutnya menunjukkan senyum tulusnya. Benar dugaannya, Yuna itu terlalu lembut untuk disakiti. Yuna itu terlalu rapuh untuk ditinggalkan. Maka dari itu, sejak pertama bertemu, Seokmin berjanji akan melindungi Yuna dari segala sesuatu yang bisa membuat Yuna sakit. Entah apapun itu, Yuna-nya harus bahagia tanpa luka. Cukup semua pedih yang Yuna rasa, sekarang waktu Seokmin untuk mengubah semua. Membuat senyum di wajah Yuna tak pernah pudar ditelan luka.