senja itu, aku dengan Riana duduk dibangku panjang yang terletak diteras rumahku, kami saling bercanda gurau sejenak, setelah itu aku nyatakan cintaku padanya, tapi ia diam dan seakan mulut terkunci, namun se
jam kemudian ia bilang padaku, bahwa ia benar benar mencintaiku dan tak ingin jauh jauh dariku, sebab ia pernah kehilangan yang orang ia cintai. Tetapi sayang sekali, momen indah itu tiba tiba berubah menjadi perang dunia ketiga saat Diana datang secara ajaib dihadapan kami, lalu secara spontan dia berkata, Riana adalah perpor alias perebut pacar orang, bahkan dia sempat juga katakan padaku, bahwa dia memang sudah menikah tapi jiwa dan cintanya hanya untukku seorang, akan tetapi aku tak peduli apa yang dikatannya dan aku balik berkata padanya, kamu itu ibarat pisang..punya jantung, tapi tak punya hati...
"aku masih punya hati..." balasnya sambil menatapku yang berada dalam pelukkan Riana.
"hati yang menyakiti hati..."
dia diam sambil merintihkan air mata.
"lupakanlah aku karena aku sudah memiliki sang pujaan hatiku saat ini..."
"baiklah...kalau itu maumu..." katanya sambil menghilang dibalik pintu mobil bagai pesulap yang beraliran ilusionis.
jujur saja, setelah simantanku itu kabur, aku dengan Riana berantem hebat, tapi pertengkaran itu berakhir dengan damai ketika aku berkata padanya, bahwa engkau sukses menghiasi jiwaku dengan kata katamu yang mengalir begitu saja dan tanpa jeda kau mencintaiku. lalu ia berkata padaku, ikan hiu dijubi-jubi, i love bertubi tubi... dan pabila kelak nanti engkau jadi imamku, maka izinkanlah aku jadi sajadahmu...
mengkisahkan seorang gadis remaja bernama Amelia Kanaya yang bertransmigrasi ke dunia novel yang pernah ia baca.
ia bertransmigrasi menjadi tokoh antagonis yang bernama Araya Kamelia, dibenci oleh anak-anaknya sendiri dan mati ditangan anaknya sendiri.
mampukah Amelia mengubah nasib Araya agar tetap hidup?
gas baca yuk!!