"Kamu adalah pelangi yang datang sekejap lalu pergi. Dan saat kamu datang kembali, haruskah aku membiarkan dan menunggu kamu datang di lain kali lagi?"
***
Ara itu pemalas. Dan karena saking malasnya, kalau sekolah bawa buku cuma lima. Kadang sampulnya beda-beda, kadang juga sama semuanya dan itu untuk semua mata pelajaran selama seminggu. Ara juga cewek yang suka banget sama cogan di Instagram, katanya bisa bikin matanya sehat, tapi dia kudet soal cogan di sekolahnya.
Sedangkan Gavin, ia temasuk cogan Trisakti. Walau enggak terkenal amat, tapi fansnya banyak. Dia rajin, pintar, tinggi dan mantan anggota tim basket. Sayangnya dia masih jomblo dari lahir. Gavin juga pendiam, kalau ngomong seperlunya. Bahkan Gavin punya julukan dari kedua temannya "Gavin Gaban" karena kalau ditanya sering jawabnya ham-hem.
Lalu, kalau tiba-tiba Ara dipertemukan dengan Gavin karena paksaan dari sahabatnya, bagaimana?
Apakah Ara akan tetap berada di sisi Gavin yang bagai berlian dan dirinya serbuk rinso, saat dalam hatinya sudah lancang tumbuh perasaan asing yang belum pernah ia rasakan sebelumnya?
Juga, mampu kah Ara berubah ke arah yang lebih baik tanpa embel-embel karena Gavin atau karena orang lain?
***
"Andai kalo marah bisa bikin kaya, gue dengan senang hati melakukannya."
"Siapa lo, siapa gue."
***
Cover by: @moonitulon♡
Tq babe mumun for kovernya
Ayudia Sasikirana tidak menduga jika seseorang yang pernah menolak dijodohkan dengannya justru menjadi direktur di Media Cahaya Hati (MCH), tempatnya bekerja. Lelaki itu bernama Arsal Aldiano Mahendra, pria menyebalkan yang tidak punya perasaan karena menyebabkan motor Sasi terjerembap ke pinggir jalan. Sasi malah bersyukur, dia tidak berjodoh dengan Arsal. Walau hingga kini, Sasi masih saja tidak terima jika Arsal yang menolak duluan. Seharusnya Sasi yang memberikan jawaban penolakan lebih dulu. Bukan lelaki yang wajahnya mirip Park Seo Joon itu!
Belum genap seminggu menjadi direktur, Arsal sudah memarahi Sasi karena terlambat datang siaran sehingga terpaksa digantikan oleh penyiar lain. Arsal tidak menerima alasan apa pun yang diutarakan Sasi. Sasi hanya pasrah saat dia harus di-skors selama 2 hari untuk tidak siaran.
Dari Call Box (ruang siar) inilah kisah mereka dimulai! Lalu, bagaimana kelanjutan kisah mereka? Akankah Arsal menarik kembali ucapan dalam batinnya yang mengatakan Sasi bukan tipenya setelah mengetahui siapa sesungguhnya Sasi? Ataukah dia justru terlambat menyadari perasaannya?
Rank 2 #generalfiction 23 Februari 2020
Rank 1 #Spiritual 28 Februari - 5 Maret 2020
Rank 2 #generalfiction 6 Maret 2020
Rank 9 #fiksiumum 7 Juni 2020
Rank 8 #fiksiumum 8 Juni 2020
Rank 6 #fiksiumum 10 Juni 2020
Rank 3 #roman 24 September 2020
Rank 3 #fiksiumum 14 Maret 2023