. . . "Sepertinya aku sudah pernah melihatmu." "Kapan? Kita baru bertemu, bukan?" "Tidak, eh, ya benar. Aku pernah melihatmu di kedai itu. Ah, aku lupa." "Kedai yang mana?" "15 tahun lalu, mungkin. Sewaktu ayahmu..." . . . "Aku suka pantai. Dulu aku pernah mengajak Ibuku ke pantai, tapi ia tidak mau. Alasannya pantai itu jauh dan panas." "Besok libur, kan? Kita ke pantai! Titik. Aku jemput pukul delapan pagi." "Apa!?" . . . . . . "Kamu tahu apa maksudku?" "Kau men...?" "SSSTT!"