"Terkadang aku berpikir cinta seperti cangkir kopi pagimu, yang setiap sesapannya membawakan kehangatan. Atau seperti aroma kopi yang menyapa lembut rongga hidung, membangkitkan semangat dan menyegarkan jiwa. Manis meski masih terasa pahitnya, pekat candumu. Tapi ternyata cinta seperti cangkir kopi yang tak kau sentuh sama sekali. Dingin dan mengendap, seperti kehilangan nyawa. Membuat diri ini ingin tenggelam dalam lautan anggur merahnya, yang setiap sesapannya mampu menghapus jejak dahaga. Merahnya memicu hasrat, menjerat jiwa dengan kemanisan yang memabukan. Menggoda hati yang melemah dimakan waktu." - RitvaTalvi . . Silent reader, don't forget to review and vote ^^