Namanya, Mentari Khalila Hasan. Lebih akrab disapa, Riri. Senyumnya, secerah mentari dipagi hari. Namun, siapa sangka dibalik sebuah senyum cerahnya, tersimpan banyak kepalsuan. Seolah senyum yang ia tampilkan didepan semua orang hanyalah topeng, atau kamuflase untuknya bertahan hidup didunia yang keras ini.
Mungkin Mentari adalah salah satu contoh dari berbagai macam orang didunia ini, yang bersembunyi dibalik topeng "smile" nya agar tidak terlihat menyedihkan.
Terkadang orang yang paling banyak tertawa dan selalu mengumbar senyuman adalah mereka yang pintar menyembunyikan lukanya. Begitulah realitanya, banyak orang tersenyum tapi hatinya menangis. Bahkan ada orang yang baik didepan, tapi nyatanya menusuk diam-diam. Ada juga yang seolah membenci, padahal nyatanya menyukai. Pada dasarnya, apa yang kita lihat dan dengar itu belum tentu apa yang sebenarnya terjadi. Isi hati seseorang tidak ada yang tahu, selain dirinya sendiri dan Tuhan-nya.
"Aku seperti siang yang tak pernah melihat malam. Seperti bulan yang selalu kesepian, dan seperti mentari yang selalu bersinar. Meskipun tiada yang tahu bahwa sinarku adalah palsu." - Mentari Khalila.
🌻🌻🌻
"Kemarin malam kamu jalan sama siapa ?" Gadis itu menatap lelaki didepannya penuh tanya.
"Siapa yang bilang ?" Ucap lelaki itu lalu tersenyum miring.
"Ada, kamu gak perlu tahu." Ujar gadis itu lalu menatap lurus kedepan.
"Itu cuma sepupu, bukan siapa-siapa." Ucap lelaki itu.
Gadis itu membisu ditempatnya.
Lelaki itu menatap gadis yang tengah duduk disampingnya, "kamu kenapa?"
Dengan segera gadis itu menggeleng, "aku gapapa." Ucapnya lalu tersenyum.
"Kamu marah ?" Ucapnya sambil menatap gadis itu.
Lagi-lagi gadis itu menggeleng lalu tersenyum, "aku percaya sama kamu."
Lelaki itu pun balas tersenyum.
🌻🌻🌻
@TeenlitIndonesia
FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA!
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK, VOTE AND COMENT ?
VOTE SEBELUM MEMBACA
•••
Alika Ghea Yuziandra, si pemeran utama dalam cerita unik ini. Dibalik keunikan sebuah cerita ada perasaan takut yang dirasakan oleh Alika. Rasa dimana itu tidak yakin untuk meneruskan keinginan nya, keinginan untuk membuat dirinya bahagia.
Satu kata yang membuat dirinya bahagia yaitu "peduli" kepada semua manusia di muka bumi. Padahal, dirinya belum tentu cukup untuk bahagia.
Kemungkinan sampai ia cukup menua di usianya, ia telah berhasil menampung keinginan nya untuk membuat semua orang terlepas dari sebuah permasalahan seolah semua merasakan ketenangan.
Alika sendiri tidak mampu untuk menata dan mengatur bagaimana kehidupan dirinya di dalam sebuah keluarga yang tidak akan cukup akan rasa keharmonisan nya.
Sebuah cerita unik ini akan membawa mu ke dunia lain, dimana kebahagiaan itu penting namun kesedihan itu selalu ada.
✨𝕁𝕒𝕟𝕘𝕒𝕟 𝕝𝕦𝕡𝕒 𝕗𝕠𝕝𝕝𝕠𝕨✨