Emerald memandang kosong lurus, tak ada ekspresi diwajah pucatnya ia lebih mirip seperti mayat hidup sekarang.
Onyx yang biasanya lembut sekarang memandang sendu kearah gadis pujaanya. Rasa sesak mengeruak kerelung hatinya, ia lebih baik melihat wanita pink itu marah atau menangis dari pada melihat wajah kosongnya tanpa ekspresi.
" kau memalukan!!" bentak kepala Uchiha, tamparan keras ia lemparkan kembali ke wajah porselen anak bungsunya. Sang bungsu tak mengelak atau melawan ia pasrah dengan kemarahan ayahnya.
Pukulan kembali melayang kewajahnya, pukulan kali ini lebih keras sehingga bungsu Uchiha itu terjatuh kelantai dingin.
Onyxnya bertemu dengan tatapan kosong emerald mantan calon istrinya, rasa nyeri muncul saat melihat tatapan kosong sang wanita. Dengan bodohnya ia mengabaikan rasa itu, ia tetap pada keputusannya yang pertaman.
Sang Nyonya Uchiha hanya bisa menangis dalam pelukan sang sulung uchiha, ia tak berani melihat anak kesayangganya dipukul oleh sang suami. tapi ia tak bisa berbuat apa-apa ia terlanjur kecewa dengan si bungsu uchiha.
Keseharian Elio bersama keluarga posesifnya.
.
.
.
Si bungsu yang gagal menjadi bungsu namun tetap mendapatkan perlakuan selayaknya bungsu.
"MINGGIR! MINGGIR LIO TAMPAN MAU LEWAT!" - Elio
"Kemari, Elio Riley Sergeyev." - Baron
"Lio sayangnya mommy." - Irene
"Lio-ku." - Eiser
"Apa hukuman yang pantas untuk kucing nakal ini?" - Leandro
"Jadilah anak baik, Lio." - Jericho
"Kakak? Kau lebih terlihat seperti seorang adik." - Alvaro
--------------------
((DILARANG PLAGIAT!!))