Ackerman : Papa dan Putrinya

"Apa ada di antara kamu yang mengerti rasanya di tinggal seseorang, jika di hanya pergi keluar kota atau ke luar negri kamu hanya perlu menelepon dia. Tapi bagaimana rasanya kamu di tinggal selamanya. Tidak akan pernah bertemu lagi, tidak akan pernah mendengar suaranya, tidak akan pernah mencium aromanya yang wangi. Ah andai saja waktu bisa di ulang kembali, aku ingin berada di sampingnya, aku tidak kuat di tinggal sendirian..." cukup dramanya
"Uhm, sebenarnya tidak sendirian, aku di tinggal Mama. Mama menginggal setelah satu tahun menikah dengan Papa baru. Nama belakang ku pun berubah mengikuti nama keluarga Papa, tapi aku tidak begitu mengenal Papa baru ku. Apa yang di kerjakan dan apa yang di sukai nya, aku tidak tahu semuanya itu. Wajahnya? Dia tampan, usianya lebih muda beberapa tahun dari Mama, hem, tidak tahu pasti berapa usianya. Yang aku tahu dia lebih pendek dari ku sepuluh senti meter. Aku tahu itu saat dia melepas sepatunya. Selama dia keluar dia memakai sepatu yang ternyata memang di buat agar dia terlihat lebih tinggi. Aku tahu dan sepertinya dia menutupi semuanya itu. Oiya aku belum memperkenalkan diri... Namaku Mikasa Ackerman. Dan ini lah cerita ku..."