Hello to "Papa"

Sosok ayahnya membuat Arni membenci semua laki-laki di dunia. Membuat ia tidak ingin menikah seumur hidup dan hanya hidup berdua dengan sang Ibu. Ayahnya adalah orang yang keras kepala sehingga sifat itu pun menurun kepada diri Arni. Tapi, kekeras-kepalaan Arni tidak bisa menghancurkan kekeras-kepalaan Ibunya yang tetap ingin seluruh hidupnya menemani sang suami. Arni membiarkan Ibunya menyentuh titik sendunya dengan menerima pilihan tersebut.

Hingga hari itu tiba ....

Arni melakukan pemberontakan atas perjodohan yang dilakukan ayahnya terhadap Arni dengan salah satu anak pejabat terkemuka.

Haruskah lagi-lagi ia mengalah demi permintaan sang Ibu dan titah egois seseorang yang selama 23 tahun dalam hidupnya tetap ia panggil dengan sebutan seorang "Papa"?