[cerpen spiritual]
~~
Suamiku,
Aku sangat bersyukur kepada Tuhan telah mengirimmu untuk menjadi penggenap imanku. Ketika aku datang dengan berjuta kekurangan, kamu melengkapi dengan segenap yang kamu miliki.
Suamiku,
Aku tahu. Aku bukan perempuan sempurna. Tapi izinkan aku menjadi istri yang bisa berbakti terhadap suaminya dan juga kedua orang tuanya. Aku ingin mencintaimu dengan cara yang baik dan selalu berdoa untuk mendapatkan ridhoNya.
Suamiku,
Aku suka dengan caramu memperlakukanku. Ketika diri ini berbuat sesuatu yang salah, kamu tidak memarahiku. Kamu justru membimbingku. Aku tidak menyangka bisa mendapatkan lelaki sepertimu. Tuhan baik sekali ya padaku? Kamu lelaki terhebat setelah ayahku.
Suamiku,
Terimakasih sudah memilihku menjadi pendampingmu. Kamu itu unik. Tapi kamu jahat. Dulu kamu selalu membuatku terus-terusan memkirkanmu. Padahal waktunya belum tepat, tapi itulah kamu. Selalu saja berhasil masuk dalam bayang-bayang pikirku.
Suamiku,
Aku perempuan yang beruntung bukan? Bisa mendapat lelaki sepertimu, cinta pertama dan terakhirku. Sudah kubilang. Tuhan baik sekali padaku, sampai-sampai tidak ada kata yang bisa menggambarkan bagaimana bahagianya aku. Iya kamu. Kekasih halalku, imam dunia akhiratku.
#1 In Kejutan : Selasa, 24072018
#1 In Lora : Rabu, 22061440
#1 In NovelBaper : Sabtu, 01071440
#1 In Sahabatfillah : Ahad, 03101442
#1 In Shakila : Rabu, 080145-260723
Novel ini diikutsertakan dalam event Writing Project AE 4 #WPAE4
#RomanceReligi
#Novelperdana
Hingga saat ini bayangku masih terhipnotis langkah kakimu.
Tak bisakah kau menjadi wujud nyata dalam hikayat cintaku?
》Shakila Qotrun Nada
~~~~
Shakila Qotrun Nada, seorang gadis cantik yang sangat di cintai kakaknya, Muhammad Kanzul Himam. Apapun yang Shakila--panggilan akrab adiknya inginkan akan dia penuhi. Sekalipun gadis itu tidak mengatakannya.
Suatu hari, dia tidak sengaja melihat insiden tabrakan maut (versi kejedot pintu 😂) antara adiknya dan Saif, sahabat seperjuangannya di sekolah. Iam--pangggilan akrabnya tau antara adik dan sahabatnya mulai ada rasa saat mereka berdua menjalin persahabatan beberapa hari sejak insiden itu.
Mereka saling mencintai walau sama-sama menyangkal adanya perasaan fitrah dalam hati hingga mereka menyadari perasaan itu benar-benar nyata saat Saif melanjutkan kuliah di Jakarta.
Cinta dalam diam. Itulah yang mereka lakukan. Karena Saif dilarang orang tuanya menghubungi gadis itu. Begitupun Shakila yang begitu sedih kehilangan contact dengan pemuda yang sangat di cintainya.
Bertahun-tahun berlalu. Dia tetap tak bisa menemukan jejak Saif. Hingga suatu hari dia di khitbah oleh seorang Lora -- kakak dari gadis kecil yang dia jaga di pesantren tempatnya nyantri. Pemuda itu tengah Nyantri di Kota Madinah.
Mampukah Shakila menghapus rasa cintanya pada Saif lalu menerima pinangan Sang Lora?
Atau justru menolak dengan menunggu Saif kembali?
Lalu bagaimana jika pemuda yang di tunggunya bertahun-tahun justru tidak memiliki perasaan yang sama dengan dirinya?
Mungkinkah antara Saif dan Sang Lora memiliki keterhubungan satu sama lain?