Nisa telah ikhlas. Demi apa pun, ia telah mengikhlaskan perasaannya. Ia baik-baik saja dan bahagia untuk sahabatnya. Masalah ia yang masih betah menyendiri sama sekali bukan karena hatinya yang pernah patah. Nisa memang masih ingin menyendiri saja, belum menemukan seseorang yang mampu membuatnya terbiasa. Murni karena itu. Sampai suatu hari, ia bertemu dengan seseorang baru. Ah bukan, seseorang itu bukan orang baru. Dahulu, Nisa sudah pernah mengenal sedikit tentang seseorang itu. Dan justru karena perkenalan yang sedikit di masa lampau itulah, kini ia mulai terbiasa dengan seseorang tersebut. Lalu, mampukah Nisa membuka lagi hatinya untuk seseorang yang lain setelah sekian lama tertutup? Nb: Ini kisah lain sebenarnya. Tapi kalau memang ingin lebih tau kisah runtutnya, bisa diintip di Ketika Rasa Bertahmid (versi cetak). Selamat membaca, dan semoga berkah selalu melimpahi kita. Jangan lupa! Jadikan Allah sebaik-baiknya tempat bersandar. (Versi cetaknya masih bisa dipesan)
26 parts