Sudah menjadi kebiasaan masyarakat era modern untuk bergosip, bincang-bincang basa basi yang kadang membawa pada membicarakan orang lain. Dan itu menyakitkan untuk siapapun yang dibicarakan. Dan begitupun Nia yang kini tengah jengah, karena ia yang kini dijadikan objek buah bibir di tengah kampungnya. Kampung kelahirannya, tempatnya pulang, tempat dimana ayahnya berada. Tapi, kampung ini menjadi tempat yang paling dibencinya. Yah, niatnya berbakti pada ayahnya pupus, sejak ibu tirinya mengibarkan bendera perang padanya. Entahlah, ia ingin pergi tapi tak punya alasan yang benar untuk meninggalkan rumah ini. Mampukah ia bertahan, ataukah ada cara lain untuknya pergi dari kampungnya atau justru ada jalan untuk mewujudkan mimpinya itu?
4 parts