"Jadi gimana kerja sambilan loe Jaa? Trus tugas loe aman kan? Ehh ... btw lo ikut kan, ujian mid?" tanya, Kak Jijah, tiba-tiba. Mampu membuat moodku hilang seketika. Jelas. Sekarang aku sedang sangat-sangat malas membahas hal itu. Karna tujuanku kesini untuk melupakan sejenak masalah dunia. "Udalah skip ... gue males bahas yang itu!" Ujarku dingin. Membuat Diva, Iffana dan Kak Jijah terdiam. Hening. Sore yang indah dengan lalu lalang kendaraan yang teramat riuh. Aku kembali tenggelam dalam alunan yang memekakkan telinga itu. Entahlah, aku juga sedang bingun saat ini. Aku juga sedang bertanya-tanya tentang diriku. Seperti mereka yang disana selalu menanyakan keadaanku. Yang selalu menghawatirkanku. Tapi apalah dayaku, hidupku sendiri saja aku tak tau bagai mana rencananya. Aku punya jadwal harian, aku pun punya alarm kedisiplinan. Namun sedang tak punya arah tujuan. Hanya Allah! Hanya Allah subhanawata'ala sebagai penentu, Alquran sebagai pedoman, dan Sunnah Rasulullah sebagai petunjuk. "Jaa ...." Lamunanku seketika dibuyarkan oleh gebrakan meja yang pelakunya adalah Iffana. "Hah? Gimana? Gimana?" tanyaku linglung. "Ya ampun Pujaaa ...." teriak Iffana membuat telingaku yang tadi masih menggelegak sekarang meledak. Ahh aku emanga lagi oleng yah!All Rights Reserved
1 part