Story cover for πr² (Phi.r.square) by PetalOfAlstroe
πr² (Phi.r.square)
  • WpView
    Reads 650
  • WpVote
    Votes 78
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 650
  • WpVote
    Votes 78
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published Aug 05, 2018
Bianca Noura tidak pernah menyangka hidupnya akan berbanding seratus delapan puluh derajat setelah mendengar mantannya bertunangan dengan gadis lain. Ia bertekad akan beranjak dan tak larut dengan kesedihan. Berbagai cara dia lakukan demi tidak-ingin-terlihat-kalah-dengan-sang-mantan. Resign dari kantor dan melanjutkan sekolah S2 juga menjadi caranya agar mendapat jodoh yang lebih baik.
Angan-angan itu langsung pupus ketika bertemu dengan senior S2 songong bernama Adirawan Megantara. Hari-hari Biyan tak pernah lagi sama sejak mengenal Irwan. Bagaimana Irwan mencoba mewarnai hidup Biyan?
.
"Kamu mau sekolah apa ke kondangan? Lipstick kamu bisa bikin pemadam kebakaran panik," sindir Irwan.
.
"Bisa gak kamu gak usah urusin hidupku?" balas Biyan jutek.
.
.
Author : HappinessLee_
On : 05.08.2018
Off : -
All Rights Reserved
Sign up to add πr² (Phi.r.square) to your library and receive updates
or
#103s2
Content Guidelines
You may also like
Lovakarta by imaginayii
71 parts Complete
[COMPLETED] Lovakarta #1 Julukannya Hujan istimewa. Soalnya, Hujan yang satu ini selalu di damba-damba. 999 dari 1000 hati menyatakan ketertarikan padanya. Seharusnya, cerita ini mudah. Hujan tinggal pilih saja salah satu dari 999 hati yang ada. Tetapi, Hujan justru mengambil alur susah. Ia malah jatuh cinta pada 1 hati yang menyatakan penolakan mentah-mentah. Rintik yang menggelitik. Gerimis yang manis. Sampai Hujan deras yang melenyapkan panas. Hujan mencoba semua intensitas berusaha membasahi sang hati dengan kesejukannya. Hanya saja, tingkah sang hati yang selalu menghindar dari Hujan membuat jalan cerita jadi rumit pangkat tiga! Menariknya, beribu luka yang diterima Hujan istimewa sama sekali tidak dianggapnya sebagai alasan untuk menyerah... **** [COMPLETED] Lovakarta #2 Kata orang, cinta tak ubahnya sebuah impian. Butuh pengorbanan. Menuntut diperjuangkan. Tapi, pernahkah kau sampai menjadi Hujan sepertiku? Yang terus merintik, hanya untuk membuat dia tertarik. Selalu bersikap semanis gerimis, bahkan setelah berkali-kali ditepis. Juga tidak pernah lelah menderas, meski sama sekali tak dapat balas. Sungguh. Cinta ini bukan hanya menjadi ketidakadilan untukku. Lebih dari itu, aku tersakiti begitu jauh. Sampai tidak bisa membedakan apakah yang sedang kujalani adalah serangkai cerita, atau sekedar sebuah pengalaman terluka? Tapi, walau menjadi Hujan adalah patah hati terbesarku. Semua itu tidak akan membawa pengaruh. Tidak pula merubah sesuatu. Sebab, ujung-ujungnya, aku tetaplah aku. Si Hujan yang cuma tahu satu. Jatuh.
You may also like
Slide 1 of 8
Lovakarta cover
The Reason is You cover
He Was My First Love cover
Heartlessly (TAMAT) cover
Terlalu Malas Jatuh Cinta ✓ cover
Hai, Arnold! (END) cover
Hallo,Mantan! cover
Lekuk Bumi cover

Lovakarta

71 parts Complete

[COMPLETED] Lovakarta #1 Julukannya Hujan istimewa. Soalnya, Hujan yang satu ini selalu di damba-damba. 999 dari 1000 hati menyatakan ketertarikan padanya. Seharusnya, cerita ini mudah. Hujan tinggal pilih saja salah satu dari 999 hati yang ada. Tetapi, Hujan justru mengambil alur susah. Ia malah jatuh cinta pada 1 hati yang menyatakan penolakan mentah-mentah. Rintik yang menggelitik. Gerimis yang manis. Sampai Hujan deras yang melenyapkan panas. Hujan mencoba semua intensitas berusaha membasahi sang hati dengan kesejukannya. Hanya saja, tingkah sang hati yang selalu menghindar dari Hujan membuat jalan cerita jadi rumit pangkat tiga! Menariknya, beribu luka yang diterima Hujan istimewa sama sekali tidak dianggapnya sebagai alasan untuk menyerah... **** [COMPLETED] Lovakarta #2 Kata orang, cinta tak ubahnya sebuah impian. Butuh pengorbanan. Menuntut diperjuangkan. Tapi, pernahkah kau sampai menjadi Hujan sepertiku? Yang terus merintik, hanya untuk membuat dia tertarik. Selalu bersikap semanis gerimis, bahkan setelah berkali-kali ditepis. Juga tidak pernah lelah menderas, meski sama sekali tak dapat balas. Sungguh. Cinta ini bukan hanya menjadi ketidakadilan untukku. Lebih dari itu, aku tersakiti begitu jauh. Sampai tidak bisa membedakan apakah yang sedang kujalani adalah serangkai cerita, atau sekedar sebuah pengalaman terluka? Tapi, walau menjadi Hujan adalah patah hati terbesarku. Semua itu tidak akan membawa pengaruh. Tidak pula merubah sesuatu. Sebab, ujung-ujungnya, aku tetaplah aku. Si Hujan yang cuma tahu satu. Jatuh.