Lalu, kembali suara ku bergetar di hadapanmu "Di kepalamu, mungkin aku adalah hal yang paling sulit kautemukan. Sedang di kepalaku, kau adalah hal yang paling mudah ku temukan, bahkan saat aku sudah berhenti mencari" Seharusnya tak perlu kau tanyakan lagi untuk siapa bait itu, untuk siapa lembaran itu. nyatanya semua itu untuk mu. Aku hanya bisa berbicara lewat kertas penghisap tinta ini. Aku tidak bisu hanya saja aku kaku di hadapan mu. Seolah semuanya bertolak belakang. Lidah ku bahkan begitu kelu untuk menyapa mu di waktu senja hampir saja berlalu meninggalkan segalanya.