"Hm, lalu-apa hukuman yang setimpal untuk anda yang mempunyai tittle sebagai seorang ketua OSIS, yang sedari tadi berkicau menghimbau untuk selalu rapi dan disiplin kepada seluruh siswa disini, tetapi lihatlah! Diri anda sendiri saja lupa untuk memakai kalung nama?" tanya Raina mengintimindasi dan semakin merusak citra Arsen sebagai Ketua OSIS yang tidak kompeten.
"Mungkin, Arsen sibuk mengurusi kepentingan anggota OSIS lain dan ratusan peserta didik hingga lupa akan dirinya. Pengabdian yang sungguh membuat kita harus menyadari, dan meniru betapa ia mencintai sekolah ini hingga lupa diri." jawab Vania di sela pertanyaan Raina.
"Bukankah sekolah ini tidak pernah bisa mentolerir kesalahan sekecil apapun?" jawab Raina tak kalah Argumentasi untuk membela dirinya. Raina tidak mau jika perlakuan salah dan semena-mena terus mengalir, hanya karena mereka OSIS bukan berarti Raina harus takut untuk menegakkan kebenaran. Raina sangat membenci kesalahan yang dibenarkan. Bagi Raina, berkata benar walau sendiri tidak masalah. Selama ia masih bergerak di jalan yang lurus. Raina tak pernah gentar.
Anggota OSIS lain cukup terkejut dengan pernyataan heroik Raina. Mereka memuji keberaniannya. Tapi, entah apa yang akan di lakukan Arsen kali ini. Semoga Arsen tidak akan lepas kendali.
"Jangan katakan, hanya karena lo ketua OSIS lo punya kendali khusus dan bersikap semena-mena terhadap gue-murid baru. Disini kita adalah sama. Tidak peduli setinggi apapun jabatan yang di miliki oleh keluarga kita, kita harus mengerti apa itu arti Menghargai satu sama lain. Bukankah benar begitu Pak ketua?" terang Raina menjelaskan kalimat yang sedari tadi di angung-angungkan Arsen untuk menyudutkan Raina.
Seperti tersambar petir. Arsen dan Anggota OSIS lainnya tak habis pikir. Kemampuan debat Raina benar-benar mengoyak kepercayaan diri lawannya. Benar-benar manusia langka.
::::::::::::::::::::::::: R A I N A ::::::::::::::::::::::::::::
Gagal nikah di hari pernikahan saat melihat tunangannya berciuman dengan pria lain, Yovie memutuskan terjun bebas dari gedung lima tingkat.
Mengetahui fakta bahwa ia memasuki raga seorang protagonis yang akan berakhir mati mengenaskan, Yovie awalnya ingin menghindari alur novel. Tetapi, dewi Fortuna tidak mengizinkan dan terus membuatnya berurusan dengan para tokoh yang tidak dapat dihindarkan.
Bagaimana cara Yovie menghadapi alur yang semakin melenceng dan pemeran utama pria yang semakin terobsesi dengannya?
"Because i'm the protagonist."
•••
(16+)