Oh Baby, I Hate You! [NamJin]
  • Reads 10,722
  • Votes 1,346
  • Parts 2
  • Reads 10,722
  • Votes 1,346
  • Parts 2
Ongoing, First published Aug 06, 2018
Di lembaran memori seorang Kim Seokjin, sosok Kim Namjoon adalah bocah lima tahun kelewat ceroboh yang sudut lengannya harus dijahit karena terpeleset ayunan sekolah, bukan Pangeran Bungsu Negara dari Imperial Palace yang pekan depan secara sah akan menjadi suaminya.

Title : Oh baby, I Hate You!
Cast : Kim Namjoon x Kim Seokjin
Genre : Comedy | Drama | Fluff
Rated : T
Warning : Modern Royal Family AU! | BxB
Type : Threeshoot

Perhatian : Bijaklah dalam memilah bacaan. Fanfiksi ini mengandung unsur hubungan sesama jenis. Semata-mata dipublis untuk kesenangan penulis secara pribadi dan peminat yang sama.

Ranking :
Peringkat #88 di "Kerajaan" ㅡ 10 Agustus 2018
Peringkat #72 di "Pangeran" ㅡ 22 Agustus 2019
All Rights Reserved
Sign up to add Oh Baby, I Hate You! [NamJin] to your library and receive updates
or
#37bottomjin
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
brother ; drarry cover
Kesayangan Bunda cover
Kisah Tak Sempurna cover
Duke's Grip cover
Selena (Wanita Panggilan) cover
antagonis wife [PO] cover
BABY CHANIE cover
After Graduation cover
𝐒oerabaja, 1730 cover

Dosa Ku

76 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.