Dalam novel Mukadimah Cinta, tidak hanya berisi Romantisme seperti yang dibayangkan. Selain membangun pengertian landasan cinta secara islami, dalam kisahnya, penulis mengisahkan Habbibah yang suka menulis puisi dengan bermacam jenis, misalnya : Akrostik, Haiku, Haibun, Patidusa. Dia juga suka menulis syair, sajak, senandika, Dll. Habbibah tinggal di Kudus-Jawa Tengah, yang berdiri di sana Masjid Al Aqsa Manarat Qudus. Dia akan mengajak pembaca mengetahui tentang Sunan Kudus dan Sunan Muria dalam sejarah islam di Tanah Jawa. Dan sahabatnya yang bernama Airin, akan mengajak kita mengunjungi Kota Semarang, ke Lawang Sewu serta tempat lainnya dan melihat kota itu dari atas Menara Asma Al-Husna di Masjid Agung Jawa Tengah, serta membahas apa yang luput dari pengetahuan kita. Airin sangat suka musik klasik, ia akan mengajak kita mengetahui karya Wolfgang Amadeus Mozart, dan Ludwig van Beethoven yang menjadi komponis legendaris dunia. Selain itu, Lukman akan mengajak kita mengetahui tentang Kaligrafi-Khat Kufi yang selalu dibuatnya. Dia akan mengajak kita berpikir secara mudah tapi tetap punya tujuan pasti. Dia akan mengajak kita bersabar dan sadar. Dan lagi, kita akan diajak Umairah belajar tentang dasar menjadi gadis yang siap menyambut masa depan dengan kedewasaan dan ilmu agama yang senantiasa ditanamkan oleh kakaknya sedari dini. Dan, dan, dan, masih banyak lagi hal-hal yang akan membawa kita memandang kenyataan dari dua sisi dengan keluasan hati. Baca sampai selesai bukunya! Semoga bermanfaat bagi yang membaca. :) :) :)
35 parts