Ketika sesuatu yang indah hilang dalam seketika tergantikan oleh banyak luka terutama kerinduan.
Bagaikan api yang harus mencairkan es, dan ketika es itu berhasil mencair menjadi air, tugasnya adalah memadamkan api. Ketika api itu telah padam, hanya ada air yang mengalir dengan damai.
Tapi ketika ombak mulai mengombang ambing air yang damai itu, seketika semuanya hancur dan hanya menyisakan puing puing harapan. Apakah harapan itu akan terwujud? Atau tidak sama sekali?
***
"Sungguh, aku terlalu lemah untuk merindu sendirian tanpa kepastian pertemuan."
-Giva Giferlien.
"Maaf, aku meninggalkan mu bersama rindu yang kejam."
-Gio Aldanio Alfaro.
"One hope, you can comeback to me."
***
Cerita ini mengalir seperti air tanpa perencaan, tanpa paksaan. Mungkin akan banyak kesedihan karena rindu yang mendalam. Cerita ini berdiri karena hati yang mengininkan. -DillaBoww13
Selamat membaca <33
°•••••°•••••°•••••°•••••°•••••°
"Dia pacaran sama salah satu guru di sekolah kita. Dan sering main ke rumah guru itu, bahkan berteman baik sama anak gurunya. Adek lo," ungkap Antala.
Sergio diam sesaat.
"Ha? Gimana?"
"Dia pacar Pak Damian, bokap lo."
Poker Face boy VS Girl Bos
×××
Update setiap hariii!!