Takdir punya cara unik untuk mempertemukan kami. I met him when I was at my weakest. The ugly past that haunt me, he saw it all. Dan anehnya dia tidak memandangku seperti orang kebanyakan. He just saw me not judged. Satu hal yang jarang aku temukan dari orang lain yang berbagi udara di bumi ini. Itu yang membuatnya berbeda. Oh tidak, dia tidak sempurna. Ketika pertama bertemu, aku juga bisa melihat dari matanya bahwa ia memendam luka sama seperti diriku. But there was still life left in his eyes, unlike me.