"Kenapa kau keras kepala sekali?," Taeyong menatap pemuda di hadapannya dengan tajam. "Jawabannya sederhana, hyung. Aku yang dominan di sini." Taeyong tercekat. Alih-alih membela dirinya, pikirannya malah kacau dan seketika kata-kata langsung keluar begitu saja dari mulutnya tanpa ia pikir terlebih dahulu. "Ayo taruhan!," sontak Taeyong. Bahkan dia tidak tahu, kalau apa yang baru saja dia ucapkan bisa melempar dirinya sendiri ke mulut singa.