[CHAPTER COMPLETE]
"Kak Antariksa!"suara itu tepat di belakang Antariksa membuatnya menghentikan langkahnya lalu dia menoleh .
"Gue pengen lo minta maaf sama gue"ucap Alleta .
Antariksa berjalan kembali , Alleta berlari mengejar dan kini sudah tepat di hadapan Antariksa ."kalo lo minta maaf gue bakalan tenang tau ga kalo nantinya handphone gue ke riset semua filenya"ucap Alleta .
"Minggir,"satu kata terlontar dari mulut Antariksa .
"Gue udah minta maaf sama lo kak , apa susah nya lo minta maaf sama sama gue"ucap Alleta meninggikan suaranya .
Antariksa menatap Alleta sekilas , tatapan Alleta penuh harap .
Antariksa memutar balikan badannya , berjalan ke arah sebaliknya ."lo jahat !"teriak Alleta ."lo emang ga punya hati , hati lo beku"tambahnya , Antariksa tetap berjalan setelah mendengar makian itu.
Dia itu bukan type gue banget pokoknya , udah dia dingin , jutek , ga perhatian sama cewek . Gue bener bener baru nemuin cowok kaya dia - Alleta Zamora Wijaya.
Cewek ceroboh yang sering gue liat dan juga cewek yang paling berani yang pernah gue temuin , cerewet , keras kepala - Antariksa Pandu Bramasta .
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan