Bayi itu "Keza" Putri bulan untuk faiz Pembawa lentera dalam gulita "Ahhh... sepertinya dia salah" faiz menghela napas, menghapus kembali sinopsis yang kini telah tertera pada layar ponselnya "Keza semangatku... tujuan hidupku, tujuan pendidikanku, dan tujuanku agar tidak meninggalkan dunia ini" "Keza adalah langkahku, disaat kakiku tak lagi dapat melangkah" "Keza adalah pandanganku, disaat mataku tlah kabur untuk melihat" "Keza adalah cahayaku, disaat mataku tertutup dan tak terbuka kembali" "Dialah keza, putri bulanku" "Pembawa lentera dalam gulita" "Jika kau ingin melihatku roboh, sepertinya kau kecewa jika membaca tentangku, aku akan tetap berjalan, dan melewati batas kemampuanku" "Mungkin aku akan pergi, tapi tidak secepat ini"