[One Shot- 1 chapter selesai] Hey, Anggia Ananda, gadis yang mendadak menjadi pemeran penting dalam kehidupan Fadhel Satria. Laki-laki itu membencimu, kau sangat merepotkan, katanya. Kehadiranmu membuatnya merasa konyol, seperti bukan seorang Fadhel Satria yang ditakuti seantero sekolah. Seorang Fadhel Satria merasa takut? Merasa menyesal menjadi seorang berandalan? Itu benar-benar lucu sekali. Dan, kau berhasil membuatnya merasakan perasaan itu sekaligus pada waktu yang sama. Ia mungkin tidak mau mengakuinya tapi saat ia mendapatkan pesan bahwa kau kini dalam keadaan tidak sadarkan diri, diikat di sebuah kursi tua, dan dikelilingi belasan musuh bebuyutannya, ia tahu bagaimana seramnya rasa takut itu. Hey, Anggia, bukankah seharusnya kau berada disampingnya, seperti biasanya?