Sinopsis :
Namaku Rein dan inilah fakta tentang aku :
1. Umurku hampir sembilan belas tahun (sebenarnya delapan belas tahun lebih beberapa bulan, tapi terlalu manipulatif kalau kubilang umurku delapan belas tahun).
2. Asti, Indah, Lana dan Leo adalah sahabat-sahabat sejatiku.
3. Aku pernah berlogika bahwa seorang sahabat tidak akan pernah menyakiti kita, jadi aku menerima cinta Leo. Lalu aku tahu bahwa logikaku itu ternyata salah total.
4. Aku bertemu dengan cowok yang bisa dibilang abnormal karena selalu menemukan cara untuk membuat aku jengkel setengah mati. Dan aku benci sekali dengan dialek 'lu' 'gue'-nya. Ini Solo, tahu! Namanyapun jelek, Ez. Itu logika awalku tentang Ez yang gitaris sebuah band yang cukup ngetop (dan lebih menyebalkan lagi karena selera musikku yang tidak seperti umumnya generasi seusiaku, ternyata juga merupakan selera musiknya!). Tapi sekali lagi, pada akhirnya logikaku itu salah.
5. Aku temperamental dan tidak lemah lembut (sehingga menjadi orang sabar adalah salah satu obsesiku yang kayaknya tidak bakal pernah bisa tercapai meski aku telah berumur sembilan puluh tahun), kreatif (baca : suka menjahili Asti dan memopulerkan ide-ide baru menyontek saat kuis), dan pecinta musik (tapi jelas bukan musik para boyband). Kata orang aku benar-benar berbeda dari yang seharusnya .....
6. ...... karena aku adalah seorang cewek Solo asli yang seharusnya bertingkah seperti seorang Puteri Solo (yang kalem dan lemah lembut seperti imej banyak orang)!!
7. Oke, anggap saja aku ini seorang Puteri Solo Orisinil.
Elliot Jensen and Elliot Fintry have a lot in common. They share the same name, the same house, the same school, oh and they hate each other but, as they will quickly learn, there is a fine line between love and hate.