Story cover for sekrup : monstax!au by theygotnone
sekrup : monstax!au
  • WpView
    Reads 13,594
  • WpVote
    Votes 1,346
  • WpPart
    Parts 33
  • WpView
    Reads 13,594
  • WpVote
    Votes 1,346
  • WpPart
    Parts 33
Complete, First published Aug 16, 2018
Sekumpulan Pria Rupawan, alias Sekrup. Segerombol mahasiswa kekinian yang gak doyan rokok dan mainin cewek, tapi banyak yang naksir dan bisanya cuma bikin rusuh kosan.

"Belum juga saya kubur hidup-hidup itu sekrup!" -ibu kos.

"Tengah malem aja brisik banget anjir, lagi ngepet apa gimana sih mereka?" -temen kos.

"Saya kira sekrup itu boyben. Tiap masuk kelas saya perhatian mahasiswi tertuju ke mereka, bukan ke saya." -dosen.

"Beli es lilin aja ngutang. Untung ganteng." -mamang sayur keliling.

"Yaudah iya." -author


###


Pada dasarnya sekrup memang tampan dan pada dasarnya buku ini dibuat dalam keadaan ide yang kepepet di tengah kesibukan. Akan berisi curcol gaje a la monstax!au, mengisahkan balada seorang mahasiswa yang makan malam pake nasi bekas sarapan, yang ngutang es lilin si mamang sayur keliling padahal ke warnet main ps, serta cerita hidup mereka dan kawan-kawan.

Penasaran? Sama, saya juga.

Gak deng.

Baca yuk, bab satu menunggu!




[ warning : akan banyak sekali mengandung harsh words dan umpatan dalam bahasa Jawa, serta dialog penuh dalam bahasa Jawa yang diberikan translasi di akhir kalimat ]

©2018 by Akino.H
All Rights Reserved
Sign up to add sekrup : monstax!au to your library and receive updates
or
#179fakestagram
Content Guidelines
You may also like
Seperti Odong-Odong by wahyuhiday04
9 parts Complete
"Eh, tau ngga sih. Tadi, Si A nembak gue," kata seorang cewek yang barusan aja ditembak, heboh. "Hah?" Temennya ngejatohin piring yang sedang dipegangnya ,syok. "Sumpah lu? Beneran?" "WOY!!! ITU KENAPA PIRING NYOKAP GUE LU PECAHIN?" teriak cewek yg barusan aja ditembak, emosi. "Yah, maaf deh. Lu sih, ngagetin gue." "Udah, udah." Temennya yang lain mencoba menengahi. "Jadi bener Si A nembak lu?" Cewek yang habis ditembak mengangguk pelan sambil bersihin serpihan piring yang berserakan. "Langsung?" Cewek yang habis ditembak menampakan senyum sok manis, lalu mengedipkan matanya bak orang yg udah lama gak minum obat cacing, "Iya." "Hah?" Temennya yang kagetan ngejatohin gelas yang baru aja dipegangnya. "Di-dia nembak lu langsung?" "HEH!!! ITU KENAPA GELAS NYOKAP GUE DIPECAHIN JUGA?!" "M-m-maaf. Lu sih, bikin kaget gue mulu. Kan lu tau gue orangnya kagetan. Kemarin aja, gue mecahin kepala orang. Gara-gara pas lagi megangin tuh kepala, gue dikagetin. **** [Maaf, masih tahap belajar. Jadi, jika kalian melihat ada kata-kata atau kalimat yg aneh, mohon dimaklumi. Karena, ternyata mencari pembimbing yang bisa ngajarin gue nembok itu susah.] . . [Untuk kalian yang udah baca matur nuwun. Tanpa kalian, gue hanyalah remahan gorengan kemarin sore.] . . [Tolong ketika kalian baca, jangan lupa sempetin waktu sedetik kalian buat vote yah. Pliiisss, pencet tanda bintang. Ingat bintang. Bukan, idung atau udel temen sebelahmu.] . . [Sekali lagi, muuucih.]
How to Survive by LNVerenne
45 parts Complete
Riri menyibakkan rambut hitamnya, "persediaan makanan kita menipis. Kita gak bisa bertahan terus di sini." "Tempat yang paling deket dari sini, ke mana?" Abil membersihkan kacamatanya dengan ujung hijab yang sudah tak dicuci berhari-hari. "Supermarket di tengah kota," Azura menjawab dingin sambil menatap kedua orangtuanya terkurung di balik pintu kamar mandi. Pupil Bian mengecil. Semua orang tahu apa yang akan menjadi keputusan Abil. Seketika si gadis tomboy berdiri. "Supermarket itu terlalu luas dan bahaya. Jangan tolol! Nyawa kita cuman satu!" Nawa mengangguk cepat, wajah memerah menahan tangis, napasnya memburu, "aku gak mau ke supermarket! Gak! Gak mau!" "Terus mau gimana? Mati perlahan di dalam sini? Mikir dong! Jangan karena takut, kalian milih mati kelaparan. Perlu ada kanibalisme dulu baru mau keluar?" Mata Abil memerah penuh gelora emosi dari balik kacamata yang engselnya patah akibat pukulan Bian minggu lalu. Azura memutar matanya malas, situasi sialan ini membuat semua orang lebih sensitif. "Udah-udah!" Nayara melerai. "Memungkinkan gak kalau kita cek ke rumah-rumah sekitar? Siapa tau Alex di sana masih tingkat 1. Bian bener, supermarket terlalu luas dan beresiko. Kita coba cari dulu di rumah sekitar, kalau gak ada, baru kita ke supermarket." Seketika ruangan senyap mencerna kalimat Nayara yang selalu bisa menengahi perdebatan mereka. "Jadi, guys sekarang mereka masih diskusi-" "LETTA!!" Bentakan teman-temannya langsung menyentak si gadis ikal. "Le, matiin," pinta Nayara sambil memberi tempat kosong untuk Letta. *** Hidup para remaja itu berubah ketika penyakit tidak jelas mulai menjelajah kota Bandung. Hidup berbulan-bulan tanpa orang tua dengan pola pikir yang masih kekanak-kanakan. Bagaimana cara mereka bertahan hidup dengan 7 kepribadian yang saling bertentangan? Bertemu dengan banyak orang dan berbagai kejadian. Merubah masing-masing mereka jadi sosok lain. Berhasilkah mereka bertahan hidup? Atau semua kembali pada keputusan mereka?
You may also like
Slide 1 of 6
Seperti Odong-Odong cover
DION DAN GABRIEL (BXB)  cover
GGS (Ganteng-ganteng Somplak)  cover
Run to Love || HEEHOON cover
How to Survive cover
SEPA [TRANSMIGRASI BL] END  cover

Seperti Odong-Odong

9 parts Complete

"Eh, tau ngga sih. Tadi, Si A nembak gue," kata seorang cewek yang barusan aja ditembak, heboh. "Hah?" Temennya ngejatohin piring yang sedang dipegangnya ,syok. "Sumpah lu? Beneran?" "WOY!!! ITU KENAPA PIRING NYOKAP GUE LU PECAHIN?" teriak cewek yg barusan aja ditembak, emosi. "Yah, maaf deh. Lu sih, ngagetin gue." "Udah, udah." Temennya yang lain mencoba menengahi. "Jadi bener Si A nembak lu?" Cewek yang habis ditembak mengangguk pelan sambil bersihin serpihan piring yang berserakan. "Langsung?" Cewek yang habis ditembak menampakan senyum sok manis, lalu mengedipkan matanya bak orang yg udah lama gak minum obat cacing, "Iya." "Hah?" Temennya yang kagetan ngejatohin gelas yang baru aja dipegangnya. "Di-dia nembak lu langsung?" "HEH!!! ITU KENAPA GELAS NYOKAP GUE DIPECAHIN JUGA?!" "M-m-maaf. Lu sih, bikin kaget gue mulu. Kan lu tau gue orangnya kagetan. Kemarin aja, gue mecahin kepala orang. Gara-gara pas lagi megangin tuh kepala, gue dikagetin. **** [Maaf, masih tahap belajar. Jadi, jika kalian melihat ada kata-kata atau kalimat yg aneh, mohon dimaklumi. Karena, ternyata mencari pembimbing yang bisa ngajarin gue nembok itu susah.] . . [Untuk kalian yang udah baca matur nuwun. Tanpa kalian, gue hanyalah remahan gorengan kemarin sore.] . . [Tolong ketika kalian baca, jangan lupa sempetin waktu sedetik kalian buat vote yah. Pliiisss, pencet tanda bintang. Ingat bintang. Bukan, idung atau udel temen sebelahmu.] . . [Sekali lagi, muuucih.]