25 parts Complete "LAMAR GUE!"
Perempuan di hadapan gue teriak dengan lantang, bikin semua orang yang ada di Cafe HurryUp noleh ke arah kami.
"Cen, lo panas lagi?! Gue anter balik ayok." Gue tarik tangan Cecen, menghindari tatapan manusia-manusia kepo yang ada di sini.
Tapi Cecen nepis tangan gue kuat-kuat, dan teriak untuk ke sekian kalinya.
Dia melotot, idungnya kembang kempis, air mukanya merah padam, kepalanya berasap.
Gue salah apa, sih?!
Disclaimer : Cerita ini hanya fiksi, adapun bila ada kesamaan dalam penamaan tokoh, latar tempat, waktu dan lain-lain, itu bukan faktor kesengajaan.
Cover : Pinterest + Canva