"Kamu suka novel fantasi? Kamu percaya? Harusnya kamu senang karena aku adalah penjelajah waktu yang khusus mencari kamu dari masa lalu," -Zaidan Zulfran-
φ(^ω^*)ノ
"Aku menyerah jika harus berhenti menyukaimu, aku tahu ini egois tapi aku gatau gimana perasaan kamu sama Ratna, dia tiba-tiba datang merebut segala perhatian yang sebelumnya kamu tujukan padaku, aku tidak membenci hal itu karena itu hak kalian, tapi aku gamau kamu jadi seseorang yang berbeda padaku, a a aku hanya ..." lidah Airin tercekat menghentikan kalimat selanjutnya.
"Zaidan, aku menyukaimu." -Airin Azzahra-
φ(^ω^*)ノ
"Sepertinya legenda itu hanya bualan belaka," -Ratna Aliya-
φ(^ω^*)ノ
Zaidan Zulfran, kini tengah terbaring kaku, hidupnya mati tak mati karena sejatinya ia masih seorang elves yang abadi. Darah elvesnya masih membuat dia hidup dalam dimensi lain saat jiwanya ia korbankan tanpa ragu untuk menyelematkan Airin. Ya, Airin Azzahra wanita yang sangat ia cintai baik di masalalu atau masa sekarang. Hanya Airin yang bisa membuatnya menjadi manusia yang utuh.
Mata Airin terpejam saat Ratna menggenggam tangannya. Bolak-balik Airin melompati masa lalu juga memasuki dimensi lain yang tak pernah ia tahu hanya untuk menyelamatkan Zaidan, seseorang yang sudah dilegendakan untuk hidup bersamanya.
Menjadi seorang Ibu tak pernah ada di dalam benak Riana, apalagi ia masih seorang gadis yang berusia sembilan belas tahun. Namun, suatu hari ia terbangun di tubuh yang bukan miliknya, melainkan tubuh milik Lydia Martin, tokoh antagonis dalam sebuah novel. Seorang ibu tiri dengan tiga anak yang nantinya akan menjadi penjahat besar.
Naasnya, Lydia akan merenggang nyawa di tangan mereka bertiga karena perbuatan jahatnya, menyiksa mereka ketika mereka masih kecil. Menyadari apa yang terjadi, Riana berencana merubah keadaan. Akankah Riana berhasil mengubah ketiga anak kecil itu ataukah kematiannya akan cepat datang?