--Aku tidak tahu jalan hidup akan begitu rumitnya, setelah kehilangan menerpaku semuanya terasa berantakan. Namun, Aku percaya. Allah tak akan membiarkanku sendiri menghadapinya, selalu ada fajar setelah gelap dan selalu ada tawa setelah kesedihan ini. Diakah jodohku? Lelaki yang akan menemani dunia dan akhiratku? Ya Allah, ternyata Aku mencintainya-- Aisyah Al-Farizi, gadis berusia 17 tahun ini harus menerima segala macam kenyataan hidup yang membuatnya benar-benar berubah dari sosoknya yang dulu. Keceriaan dan tawanya seolah terhempas, hilang begitu saja dari wajahnya yang ayu. Perjodohan yang tak pernah terduga dengan orang yang tak dikenalnya harus Ia terima. Batinya terluka, dadanya sesak, ada yang ingin diluapkan tetapi tak pernah mampu. Hingga hanya air mata menjadi saksi bahwa dirinya masih punya cinta.