(Warning! Harap bijak memilih bacaan, kalau ada kekerasan jangan ditiru)
"Aku ini istrimu, bukan hiasan rumahmu. Tolong, sekali saja, perlakukan aku selayaknya seorang istri," pinta Kirana dengan nada suara serak.
"Memangnya, selama ini, aku memperlakukanmu dengan buruk? Tidak, 'kan?" Satya berujar dengan raut wajah datar.
"Kamu tidak pernah menganggapku ada," Kirana menatap nanar Satya, "kita makan di meja yang sama, tidur di ranjang yang sama. Tapi ... kita seperti orang asing."
Satya hanya diam.
"Aku tahu kamu membenciku dan menikahiku hanya untuk balas dendam, 'kan. Kamu ingin melihatku terpuruk, kan?"
"Bukan."
"Lantas apa? Lagi pula, kamu mencintai wanita lain dan sampai saat ini, kamu masih berhubungan dengannya. Bahkan, banyak orang yang mengagumi hubungan kalian. Kenapa tidak menikah saja dengannya?"
"Kalau bisa, pasti. Tidak usah mencampuri hidupku. Seharusnya, kamu bersyukur, aku mau menikahimu."
***
-Salah satu hal yang menyakitkan itu, adalah ketika dirimu memiliki suami, tapi tidak memiliki kasihnya-
(part sudah diunpublish random)
From bestfriend to husband.
Begitulah hubungan Merry dan Dino. Berawal dari perjodohan mereka, persahabatan mereka sejak TK merenggang. Namun, pada akhirnya mereka berakhir menjadi pasangan suami-istri.
Merry berusaha memperbaiki persahabatannya dengan Dino. Ia berkeras menganggap Dino sahabatnya, bukan suaminya. Ia akan kembali menjadi sahabat terbaik bagi Dino.
Namun, apakah Dino berpikiran sama? Cukupkah baginya menjadi seorang sahabat ketika Merry adalah cinta pertamanya? Bisakah Dino membuat Merry jatuh cinta padanya? Atau, haruskah selamanya, ia menjalani pernikahan yang hanya berlandaskan persahabatan?