bagi naka, presensi darren dalam hidupnya merupakan nebula yang terhambur indah di atas langit gulitanya. sedang, darren yang sudah kehilangan asa di hidupnya yang nestapa, merasa naka adalah sayup kilau fajar yang tercetak indah di lembayung senja sanubarinya. lantas segala karsa itu, bukanlah preambul penuh arti lagi sebelum naka mencabik dan mengoyak hati darren. "bukannya lo yang nyuruh gue pergi? kenapa lo harus susah payah minta gue untuk balik lagi, naka?" ○● jaemren © joiceeang